Ten~ [SURPRISE]

44 7 0
                                    

Halo semua apa kabar? Ada yang kangen sama cerita ini?

-

-

-

Oke gak ada. Yauda gapapa:")

Cuma mau ngingetin, stay safe ya semua! Jaga kesehatan kalian selalu.

Selamat membaca:)

•BE MINE•

[SURPRISE]

"Assalamualaikum, Reynathan datang mengantarkan rakyat Indonesia menuju ger——Eh kok malah pidato."

"Haloo."

"Holaa."

"Spaadaaaa!!!"

"Ada seseorang kah? Cogan mau masuk oyy!"

Naya memijat pelipisnya, dia melirik ke jendela dari dalam rumahnya. Melihat seorang lelaki dengan masih memakai pakaian putih abu-abu itu terus mengoceh didepan rumahnya sambil mengetuk-ngetuk pintu dengan keras.

Untung saja semua orang didalam rumah sedang tidak ada. Kedua orangtuanya bersama Vanya sedang menghadiri acara pernikahan sepupu di Bandung. Sedangkan Jessi belum pulang sekolah, mungkin dia sedang bermain dengan Albar. Kecuali Bi Yeni dan Mang Jajang. Asisten rumah tangga keluarganya.

Bi Yeni yang mendengar suara ketukan langsung menghampiri Naya yang berada diruang tengah.

"Dek, itu mau dibukakan pintunya atau enggak? Kasihan loh dari tadi." Ucap Bi Yeni pada Naya.

Naya menggeleng. "Udah Bi Yeni disini aja, biar Naya yang buka pintunya."

"Iya dek."

Naya berjalan, mulai membuka pintu rumahnya. Hingga terlihat seorang lelaki dengan pakaian putih abu-abu itu sedang membawa banyak buku. Dan saat pintu telah Naya buka, cowok itu langsung masuk tanpa izin.

"Heh! Lo tau sopan santun enggak?!" Naya berujar kesal begitu Rey main masuk kedalam rumahnya begitu saja.

"SURPRISE!!!" Ucap Rey sambil tertawa. "Kaget kan lo?" sambungnya.

"Sumpah gak lucu Rey, lo ngapain kesini?" Tanya Naya kesal.

"Gue mau belajar bareng lo, gak liat apa gue bawa buku sebanyak ini?" Rey kemudian menunjukkan buku-buku yang dia bawa.

"Lo tau gak kalau tuan rumah gak bukain lo pintu, itu artinya dia gak seneng kalau lo kerumahnya. Ngerti gak sih?" Naya mengoceh sebal.

Rey tidak menghiraukan, dia duduk disofa ruang tamu sambil meneguk minuman yang berada dimeja.

"Itu minuman gue Reynathan!"

"Gue tamu loh Nay." Jawab Rey.

Naya mendecih sinis. "Tamu tak diundang."

"Menstruasi dong." Balas Rey tertawa.

"REY!!!" Naya melempar bantal sofa nya kepada Rey.

"Nay, orangtua lo mana? Kakak-kakak lo kemana? Lo cuma sendirian?" Rey mulai bertanya.

"Banyak tanya ya lo! Mending pergi deh Rey. Lo gak guna tau disini!" Naya berujar kejam. Rey sendiri mengelus dadanya.

"Astaghfirullah Nay, istigfar. Kejam banget omongannya. Sakit hati gue," Rey memegang dadanya seolah merasa sakit dengan dilebih-lebihkan, hal itu malah membuat Naya memutar bola matanya malas.

BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang