Kini mobil Rey sudah berhenti dihalaman rumahnya. Rey melirik jok belakang mobilnya kemudian cemberut. "Makanan gue ludes, sialan." ucap Rey. Namun tatapan Rey jatuh kepada sesuatu berwarna hijau dengan gambar spiderman. Rey pun langsung melotot. "Ya ampun, untung aja si Naya kaga liat. Kalau liat, mampus dah gue!" pekiknya.
Rey pun memarkirkan mobilnya digarasi rumahnya yang terbilang luas. Sudah ada empat mobil digarasi nya, itu berarti ayahnya itu ada dirumah. Lantas Rey pun berjalan memasuki rumahnya.
Saat Rey masuk, dia disambut oleh seorang anak kecil berumuran 8 tahunan yang sedang disuapi oleh asisten rumah tangga dirumah Rey. Anak kecil itu pun menghampiri Rey.
"Kak sini deh," ucap anak itu sambil mendekatkan mulutnya ditelinga Rey, yang mengharuskan Rey berjongkok.
"Kak, liat anu enggak?" bisik anak itu ditelinga Rey. Rey pun mengerutkan kening, tanda tidak tau.
"Anu apaan dah, anu Lo sendiri kan punya. Masa mau liat punya gue." balas Rey ambigu.
Rifan mendecak kepada kakaknya, "somplak!" umpat Rifan, jangan tanyakan kenapa Rifan bisa berkata seperti itu. Jika kalian penasaran baca kembali kalimat diatas.
"HAH?! SEMPAK?!" pekik Rey gagal fokus namun membuat Rifan mengangguk, dan tersenyum. "Yang warna hijau terus gambar spiderman itu kan? Kenapa Lo taruh didalam mobil gue?!" Rey histeris sampai asisten rumah tangga mereka tertawa melihat interaksi kedua kakak beradik itu.
"ADA DIMOBIL KAKAK?!" balas Rifan tak kalah histeris. "Kakak yang usil ngambil sempak Rifan pasti!" tuduh Rifan.
Rey berkacak pinggang, "APA?! Lo nuduh gue?! Lo aja kali yang usil ganti baju sampai daleman Lo dimobil gue hah?!" balas Rey.
Rifan ikut berkacak pinggang kemudian mendekatkan wajahnya kewajah sang kakak. "Lo yang sering usil kak! Gue tuh udah besar, gak mungkin gue masih jail kayak Lo!" jawab Rifan.
Rey tertawa, "udah besar kata Lo?! Itu disuapin sama bik Caca apa?! Itu yang Lo namakan udah besar?! Ha ha ha," kata Rey sambil tertawa mengejek.
Rifan melotot kemudian melirik bik Caca yang sedang terkikik melihatnya. "Gak usah suapin Rifan lagi bik, Rifan udah besar!" ucapnya pada bik Caca yang dibalas anggukan oleh bik Caca.
Kemudian Rifan menjulurkan lidahnya pada Rey, mengejek kepada sang kakak.
"Ambil sendiri sana sempak Lo yang gambarnya spiderman itu! Untung gak diliat si Naya tadi!" dumel Rey sambil menaiki tangga kearah kamarnya.
"Kak Naya? Dia pacar Lo? Kenapa gue gak dikasih pajak jadian kak?!" teriak Rifan.
"Bukan pacar gue dasar sempak spiderman!" balas Rey dengan teriak.
"APA SALAH RIFAN YA TUHAN, KENAPA KAU MEMBERI KAKAK SOMPLAK SEPERTI KAK REY?!" seru Rifan sambil mengadahkan kedua tangannya keatas.
"Diem Lo sempak spiderman! Harusnya Lo bersyukur punya kakak ganteng kayak gue!" balas Rey.
Rey melihat adiknya dari atas tangga yang terlihat kesal sambil mencak-mencak. Rey sendiri bersyukur ia diberi seorang malaikat kecil yang selalu membuat hatinya ingin kembali kerumah ini, karna Rifan lah Rey selalu menyempatkan waktu untuk selalu berada dirumah.
Tepukan dibahu Rey membuatnya menoleh, menatap Erick yang merupakan ayahnya. Erick tersenyum pada Rey, namun Rey membuang mukanya. Ia masih kecewa dengan hal yang dilakukan oleh ayahnya.
"Terima kasih selalu meyempatkan waktu untuk selalu datang kesini," ucap Erick pada Rey sambil tersenyum hangat.
Rey tidak peduli, ia justru berjalan meninggalkan ayahnya. Dan pergi masuk kedalam kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE
Novela JuvenilReynathan Pradipta, seorang siswa dengan segala tingkah kelakuan buruknya. Namun memiliki paras tampan yang membuat kaum hawa jatuh cinta jika melihatnya. Disuatu pertemuan ia dipertemukan dengan seorang gadis manis bernama Anaya Kharisma Putri, ga...