"Iya! Aku cemburu!!!" Pekik Jisu.
Mendengar pernyataan ini, Yeji cuma bisa membulatkan matanya sembari terpelongo.
'Duh! Bodoh sekali sih aku,' Batin Jisu, kesal akan kebodohannya sendiri.
"K-Kau cemburu?" Tanya Yeji, masih tidak percaya apa yang ia dengar.
"E-Eoh? B-Bukan cemburu yang seperti itu, hanya saja a-aku lebih bisa dibilang tidak suka," Ucap Jisu gagap.
'Duh! aku ngomong apa sih?' -Jisu.
"Tidak suka? Tidak suka sama Chaeryoung? Tapi apa alasannya?" Tanya Yeji.
'Kenapa dia bertanya dengan wajah sepolos itu? Aku kan jadi makin merasa bersalah padanya, padahal aku yang tidak bisa kendalikan emosiku, tapi kenapa jadi aku yang marah?' Pikir Jisu.
"S-Sudah lah Yeji-ah, ini salahku, maaf ya, aku memang suka meledak-ledak seperti ini, jangan pikirkan lagi ya," Jisu yang tadinya begitu sensitif perlahan melunak.
Yeji cuma mengangguk mengiyakan ucapan Jisu, kemudian dia bangkit berdiri sembari menggenggam lengan Jisu.
"Ayo," Ajak Yeji.
"Kemana?" Tanya Jisu bingung.
"Menepati janjiku, aku kan sudah janji akan mentraktirmu,"
'D-Dia masih ingat dengan janjinya?' -Jisu.
"S-Sudahlah tidak usah, lagipula kau kan sebentar lagi ada kelas,"
"Jangan khawatir, kelasku dimulai beberapa jam lagi, kita masih punya waktu,"
"T-Tapi,"
"Sudahlah ayo,"
Akhirnya Jisu pun menurut, dan ikut dengan Yeji.
Kini, mereka sudah sampai di tempat yang terkenal dengan jajanan pasarnya.
"Kau yakin mau makan di sini?" Tanya Jisu dengan wajah tidak yakin.
"Tentusaja, biarpun ini cuma terkesan seperti jajanan murah, tapi rasanya enak kok," Jelas Yeji dengan penuh antusias.
"Benarkah?" Tanya Jisu sembari menatap Yeji.
Yeji mengangguk pasti.
"Memangnya kau belum pernah makan jajanan pasar?" Tanya Yeji.
Jisu menggeleng sembari memanyunkan bibirnya.
"Ibuku melarangnya, katanya jajanan pasar itu tidak menyehatkan," Jelas Jisu.
Yeji menaikan sebelah alisnya.
"Itu berarti ibumu salah, hidupmu tidak akan lengkap bila belum pernah mencoba yang seperti ini," Ujar Yeji, kemudian kembali menggenggam lengan Jisu, membawa Jisu masuk ke dalam keramaian tersebut.
Mereka pun masuk ke salah satu Stan makanan yang ada di jalanan tersebut.
"Abeoji, annyeong," Sapa Yeji sambil menebar senyum kepada bapak penjaga Stan makanan tersebut.
Sang penjaga, menaikan alisnya begitu menatap Yeji, seperti ia tidak asing dengan wajah Yeji.
"Kau? Yak! apakabar eoh? sudah lama tidak kesini," Ucap sang bapak, sepertinya ia sudah mengenal Yeji.
"Hehe, aku kan sudah kuliah, jadi agak sibuk pak, maka dari itu aku jadi jarang kesini," Jelas Yeji.
Sementara Yeji dan sang bapak penjual makanan mengobrol, Jisu cuma bisa menatap bingung ke arah reuni singkat tersebut.
"Kau sudah sering kesini ya?" Tanya Jisu pelan, namum sang bapak penjual dapat mendengarnya.
"Sejak kelas satu SMU dia selalu datang kesini, kadang dia bolos sekolah hanya untuk datang kemari," Jelas sang penjual sembari terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings (Yeji X Lia/Yejisu)[GxG]
FanfictionCerita tentang dua orang yang saling memiliki perasaan tersembunyi yang sangat sulit untuk mereka ungkapkan.