#7

1.5K 217 29
                                    


    Suara dari mobil serta sirine, yang menghiasi bagian atap mobil-mobil yang tengah berlalu lalang di area pelataran sebuah gedung yang sering kita sebut sebagai kantor polisi, nyaring terdengar oleh telinga Jisu dan Yeji yang baru saja keluar dari gedung tersebut.

"Terimakasih banyak ya pak," Ucap Yeji sembari membungkuk hormat kepada salah satu petugas yang menemani mereka keluar dari gedung tersebut.

Sementara Jisu, ia masih terus menggenggam tangan Yeji erat, serasa enggan untuk melepas wanita yang ada di sebelahnya itu.

Raut wajah Jisu masih menunjukan betapa shocknya dia atas kejadian yang menimpanya beberapa menit yang lalu, yang membuat mereka semua berakhir di tempat ini, di kantor polisi ini, namun posisi mereka di sini adalah sebagai korban- bukan, yang korban adalah Jisu, sementara Yeji adalah sang penyelamat.

"Kalau begitu aku masuk dulu yah," Ucap sang petugas, pamit untuk kembali melaksanakan tugasnya di dalam kantor polosi tersebut.

"Haah~ lega nya~" Yeji menghela nafas yang amat sangat melegakan baginya.

"Haisshhh! Si bajingan sinting itu, harusnya dia dihukum mati! dasar tidak tahu diri!" Cerocoss Jisu, kesal akan mantan pacarnya yang kini sudah mendekam di dalam jeruji besi.

"Sudahlah Sunbae, dia kan juga sudah terluka akibat aku pukul, beruntung polisi tidak mendengarkan tuntutannya tadi," Sahut Yeji sembari tersenyum.

"Dia itu memang tidak tahu diri, sudah salah, malah mau menuntut orang! Harusnya dia mati saja!!! Arghhhhh!!!!!" Jisu emosi di tempat setelah mengingat kejadian beberapa menit yang lalu di dalam kantor polisi.

.

.

.

Flashback....

"Grahhhh!!!! Lihat aku terluka! Bajingan itu telah melukaiku!!!" Ucap Minki, yang adalah mantannya Jisu, sekaligus sang tersangka, dan sekaligus lagi merasa dirinya sebagai korban.

Minki nyerocos sembari menunjuk-nunjuk Yeji.

"Lihat akulah yang berdarah!!" Ucapnya menunjuk kepalanya yang sudah diperban, "panggil pengacaraku!! Aku mau dia dituntut seberat-beratnya!!!!! Lepaskan aku!!!!! Yakkk!!!" Minki terus marah-marah sembari dirinya dibawa masuk secara paksa oleh Pak petugas Kepolisian.

"Haishhh! Dasar bajingan sinting!" Geram Jisu saat Minki sudah menglikang dari hadapannya.

"Tadi, pas orangnya masih di sini, kau tidak berani memakinya seperti itu," Ledek Yeji sembari tersenyum.

"Haishhh! Kau ini! K-kan aku takut," Kesal Jisu pada Yeji.

"Yaudah sini, pegang tanganku, kau pasti akan lebih tenang," Ucap Yeji mengulurkan tangannya.

Jisu tersenyum sejenak menatap lengan Yeji, kemudian, dengan cepat Jisu menggandeng lengan itu.

'NYAMAN' itulah kata yang dapat menggambarkan saat Jisu ada di dekat Yeji.

.

.

.

    Kini, lampu jalan yang remang, serta suara serangga dan hewan yang beraktivitas di malam hari lah yang menemani Jisu dan Yeji dalam perjalanan pulang mereka.

     Beberapa blok lagi, mereka akan sampai di rumah masing-masing.

   Dari tadi, Yeji tidak bisa berjalan dengan benar, ia selalu berjalan lambat, bahkan kadang berhenti sejenak.

Hidden Feelings (Yeji X Lia/Yejisu)[GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang