1. Sabilanry Poses

66 2 0
                                    

Aku mendapati diriku di dalam cermin. Blesterannya terlihat jelas. Cantik dan seperti tidak mungkin ini aku. Garis kerut di wajah memudar tak kentara tertutup make up natural by Yvonne. Lesung pipit mencekung saat senyumku agak lebar. Bulu mata lentik asli ini pemberian gen mamaku. Tinggi badan 180cm ini ku warisi dari papaku. Rambut coklatku memang sudah keturunan, semua saudaraku hampir sama. Berambut coklat. Saat ini usiaku sudah 23 tahun. Bibir merah ini. Gincu terindah. Apakah aku bermimpi?

Wow gaun pengantin ini sangat cocok denganku. Gaun putih dengan manik batu zamrud. Mbak nya juga mengatakan bahwa aku sangat cocok menjadi mempelai wanita. Hmm, hanya angan untuk saat ini. Hiasan rambutku juga menawan bak putri dari kastil drakula. Mereka lihai sekali menatanya. Apakah mereka mencoba tutorial yang sering muncul di youtube? Atau memang ada sekolah penata rambut? Ya ya pasti ada, ngaco sekali aku. Terpaku sejenak. Sapaan Mrs. Lee penata rambutku menyadarkan. Perempuan oriental nan cantik membuatku anggun. Dia menghiasi rambut coklatku menjadi sangat cantik. Simple. Sabil yang menawan akan semakin menawan. Haha gelak tawa dalam hati ini.

Awal karirku di dunia selebritis ini berawal karena ketidaksengajaanku saat bertemu dengan seorang pencari bakat. Dia tiba - tiba menghampiriku dan menawari model video klip. Pak Thomas. Aku bertemu dengannya saat liburan ke Male. Awalnya sih aku enggan, tetapi karena kegigihan permintaannya, akhirnya aku luluh. Berawal dari sana nama Sabilanry Poses mulai dikenal publik. Lagu itu hits dan sukses besar. Penjualannya mencapai sekian juta copy. Bayangkan dengan fenomena itu otomatis aku juga ikut terkenal. Banyak tawaran model iklan. Kak Oben pun sampai kewalahan. Dia memasang wajah serius saat membuka email tiap paginya. Dia rapi mengatur jadwal seorang Sabilanry Poses. Setelah itu makin banyak agensi yang melirik kemampuan aktingku. Aku juga model. Sesekali kusempatkan datang ke acara undangan Fashion week di Los Angeles bersama teman model lainnya. Ini hidup Sabil.

Sabilanry Poses nama lengkapku, lulusan Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia. Meski IQ ku pas - pas san setidaknya aku lulus. Dan populer di kampus. Geli ya. Aku juga.

Aku dua bersaudara. Memet adik lelakiku.

Kesan pertamaku ciut saat adegan prosesi pernikahan. Gaun cantik, mempelai bohongannya kece, suasananya sangat comfort. Lampu sorot menukik tajam menciptakan gemerlap di setiap gerak gerikku dan Rangga. Kusandarkan kepalaku di pundaknya, bagai pasangan baru siap untuk memulai cinta. Sayang seribu sayang hanya pekerjaan semata. Aku harus profesional.
Momen yang mendebarkanku saat mata Rangga menatap tak berkedip sekalipun, chemistry kami terjalin nyaris sempurna. Sambil menggenggam jemariku, hampir saja lupa. Ini hanya lakonku.

Fotografernya lihai dengan profesi yang digelutinya. Hasil fotonya pun fantastis. Seperti bukan aku. Orang lain. Serasa orang lain. Itukah aku? Sabilanry Poses? Aku bergumam sendiri. Rangga menertawaiku. Dia sangat mengerti isi kepalaku. Narsis dikit lah. Dia selalu tau. Rangga mengusap dahiku dan berkata,

"jangan terlalu akh."

Lucu sih ekspresinya mengingatkanku. Bisa dibilang teman ya teman, sahabat ya sahabat. Entah, dekat iya jauh iya. Deskripsiku dengannya. Rangga. Kali ini berjalan lancar tanpa ada drama, biasanya aku akan melakukan hal konyol. Syukur deh Rangga sangat memahaminya.

Aku seorang artis. Selebritas ya bisa dibilang seperti itu. Tahun ini namaku begitu ramai dibicarakan. Semua media dan media sosial pun ramai membicarakanku. Trend pertama. Mungkin karena styleku, fashionistaku, kehidupanku, glamourku, atau mungkin karena percintaanku yang entah sampai kapan menjadi bahan hater untuk selalu mengkritiku. Haterku banyak. Tak ku hitung. Penggemarku juga lebih banyak. Mereka menamai dirinya Sabilfansry. Menyenangkan bisa mempunyai penggemar setia. Hati kecil selalu berkata. Imutnya mereka.

Cahaya Kehangatan 1, 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang