Permohonan

84K 2.4K 39
                                    

Setelah Reva menutup telponnya, Daniel pun pergi meninggalkan rumah Reva.

Keesokan harinya, Daniel bekerja tanpa Reva. Ia hanya di temani Leo. Seharian Daniel juga tak konsentrasi. Dia lebih sering melamun memikirkan Reva.

"Pak, Reva kenapa cuti?"

"Dia?? Dia... Eeem..lagi sakit" ucap Daniel memberi alasan tanpa memberi tahu masalah sebenarnya.

"Oh.. Seperti itu"

Daniel pun melamun, di kursi kebesarannya. Ia sangat merindukan Reva dan ingin Reva kembali bekerja dengannya. Daniel pun memutuskan untuk menelpon Reva dengan telpon kantor.

Hallo..

Reva.. Ini aku..

Pak direktur??

Reva, tolong dengarkan saya. Maafkan atas semua kesalahan saya, dan saya mohon kembalilah bekerja. Apapun akan saya lakukan asal kamu mau kembali bekerja dan mau memaafkan saya.

Apapun?

Iya, apapun.

Baiklah, kalau begitu saya mau bapak mengembalikan saya ke departemen perancangan. Dan bapak harus berjanji tidak akan melecehkan saya lagi dan..

Iya saya janji..

Saya belum selesai bicara.

Oke, lanjutkan.

Naikkan gaji saya..

Reva... Kamu sedang memeras saya??

Kalau bapak gak mau ya sudah..

Oke!!! Baiklah!!! Berapa gaji yang kamu inginkan??

Saya akan segera ke kantor dan mengirim surat perjanjian.

Perjanjian?? Oke.. Baiklaah!!

Tuuut..

Hallo!! Hal...

"Dia mematikan telponku??!!! Berani beraninya dia memutus telpon bosnya. Untung pacar, kalau buka udah aku pecat dia. Haduuuh... " Daniel memijat kepalanya sendiri. Bos galak tetap luluh pada pacarnya. Hahahaha

Keesokan harinya, Leo menyerahkan surat perjanjian Reva kepada Daniel.

"Kenapa kamu yang menyerahkan? Reva mana?"

"Nona Reva sudah pergi pak"

"Pergi??!!"

Daniel langsung emosi dan mengambil gagang telpon untuk menelpon Reva. Ia memakai telpon kantor agar Reva tak tahu nomornya.

Halloo

Revaa, bagaimana kamu menitipkan surat ini kepada Leo??! Kalau ada yang tidak saya setujui gimana? Kalau saya rubah sendiri tanpa sepengetahuanmu, memang kamu mau??

Mau bagaimana lagi?? Saya masih takut bertemu anda.

Reva, saya berjanji tidak akan melecehkanmu lagi. Jadi mari kita ketemu. (Pinta Daniel biar ketemu Reva karena udah kangen)

Baiklah, kalau begitu aku yang tentuin tempatnya.

Oke! Baiklah.

Star caffe. Tanpa mobil, tanpa sekretaris Leo. 5 menit harus sampai sini.

Apa?!!

Kenapa? Bapak gak mau? Saya gak masalah kalau bapak gak mau. Saya masih menyimpan foto kita dulu.

My Boss My Phonesex PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang