Jadi.... an

112K 2.7K 112
                                    

Reva meneguhkan hati setelah ia berlari dari STAR caffe menuju ruang bosnya.

"Pak Direktur,hah..hah..huft ini huh..hah.. Huft... Kopinya" ucap Reva yang sudah ngos-ngos an akibat maraton dari caffe sampai kantornya.

"Kamu terlambat 2 menit"

"Pak... Bapak gak liat ini saya udah ngos-ngos an? Saya udah lari sekenceng mungkin pak huh.. Huh.."

"Tadikan perintah saya kamu gak boleh terlambat. Aku kasih waktu 15 menit"

"Ya sudah, kalau bapak gak mau, ini kopinya saya minum aja" ucap Reva sambil mengambil coffenya.

"Ya... Ambillah.. Tapi ambilkan aku jus jambu merah di kantin kantor. 5 menit dar..."

"Sebentar pak sebentar... Izinkan saya minum sebentar" Reva meminum kopi yang di pesannya tadi.

"Oke... Aku siap, 5 menit dari.... sekarang" ucap Reva sendiri sambil melihat jam tangan dan langsung berlari tanpa menghiraukan bosnya. Dan itu membuat Daniel terkejut sekaligus kagum dengan semangat Reva.

"Bakalan susah ini" ucap Daniel.

4 menit kemudian.

"Hah..hah.. Pak.. Ini jus jambu merahnya.. Huft" ucap Reva yang masih terengah-engah.

"Cepat sekali. Hmm... Kerjamu bagus juga. Aku pikir kamu bakalan minta di pecat setelah mendapat berbagai perintah"

"Tentu tidak pak. Saya bersungguh-sungguh dalam bekerja. Kalau begitu saya permisi dulu" ucap Reva sambil tersenyum manis, namun saat ia membalikkan badannya senyumnya langsung hilang dan mengumpat bosnya sendiri.

"Dia benar-benar berbeda" Daniel mulai mengagumi Reva.

Sore hari, sebelum pulang Reva memberikan laporannya kepada Daniel.

"Pak, ini laporan hasil rapat kemarin. Bapak bisa periksa. Kalau masih ada yang harus saya kerjakan, bapak panggil saya"

"Oh.. Tidak. Kamu pulang saja"

Reva terkejut mendengar bosnya mengizinkan pulang sore.

"Terimakasih pak. Kalau begitu saya pulang dulu" ucap Reva lalu meninggalkan Daniel.

Setelah Reva pergi, Daniel memeriksa laporan yang di tulis Reva. Dan dia terkejut dengan kedetailan laporannya dan justru membuat Daniel kagum kepada Reva.

"Sayang kalau harus membuang karyawan sebaik dia. Apa yang telah ku lakukan" Daniel memegang jidatnya frustasi dan menyesali niatnya yang ingin membuat Reva memohon untuk di pecat.

Di tengah kegalauannya, Daniel pun menghubungi Reva untuk sekedar curhat. Sedangkan Reva masih duduk di taman karena kakinya yang sakit akibat seharian ia sering berlari.

Hallo Daniel..

Reva.. Kamu sudah pulang?

Iya, sudah (sambil lihat kaki yang lecet)

Aku pengen curhat sama kamu

Ada apa? Masalah pacarmu?

Aku kan sudah gak punya pacar.

Oh iya.. Aku lupa (nada lemas, tak seperti Reva biasanya yang terdengar cerewet dan nada tinggi)

Kamu kenapa? Sakit?

Gak kok. Aku cuma capek banget.

Kalau gitu kamu istirahat aja ya..

Tapi aku pengen dengar curhatmu.

My Boss My Phonesex PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang