6. lost patience

4 2 0
                                    

"Menanggal sakit itu dengan obat bukan ocehan"
'''''''''''''''''

Hari ini. Aletha benar-benar puasa berbicara dengan teman sekelasnya. Jika ditanya dia hanya akan menggeleng atau mengangguk. Dia masih sangat membenci para tokoh kejadian semalam. Saat dirinya sibuk membenci para biang kejadian semalam. Mereka malah asik menggosipi namanya, inilah jaman anak milenial menggosipi orang didepan mata,  mengatai orang dengan gamblang walaupun orang itu ada didepan mata biji mereka. Ini nih, sering berpendirian dengan alasan 'gak mau ngomongin orang dibelakang itu dosa'   lah, terus kalau ngomingin didepan itu gak dosa?

"Lo sariawan?"tanya nina
Aletha berpikir, kemudian mengangguk

" bilang daritadi supaya gue gak ngoceh sendiri" ucap nina sambil menyentakkan kakinya kesal.

Aletha tidak sariawan dia hanya sedang menjauhkan radar dari alien tidak  punya perasaan seperti mereka, tapi dia juga dibikin kesal saat melihat tatapan teman sebangkunya tadi pagi, Archiecall. Anak itu berlagak seperti orang tidak punya kesalahan saat Aletha memasuki kelas Archiecall langsung mengambil tasnya kemudian berpindah duduk di belakang. Dia menatap Aletha dengan tatapan yang membuat Aletha bergidik ngeri, padahal Aletha yang sudah menyiapkan tatapan itu untuknya dan ketiga curutnya tapi malah Aletha yang disuguhkan dengan  tatapan membunuh itu.
Bukankah harusnya Aletha yang marah dengannya, mengingat bagaimana kalimat yang dia keluarkan semalam bersama tatapannya yang membuat Aletha ingin menamparnya.

Lain hal dengan teman sekelasnya yang sedang menggodanya   dan  mengkritiknya karena bisa-bisa balikan dengan Orion. Aletha ingin mengukur seberapa besar kesalnya pada Orion  karena mengatakan hal itu semalam. walaupun Aletha ingin sekali kata-kata itu nyata bukan hanya sekedar jurus mengusir alien.
Aletha menutup matanya saat mendengar suara  Aldy dan ryan yang medominasi di pembicaraan itu sesekali Bara yang sedang bermain game  berteriak lalu membicarakan Aletha dan kembali bermain gamenya. Aletha membuka matanya menatap tiga orang itu penuh benci. Ingin rasanya Aletha berteriak memaki orang-orang itu. Tapi, kali ini beda Archiecall laki-laki dengan mulut menjengkelkan hanya diam dan  sesekali menatap Aletha dengan tatapan apalah itu Aletha bingung tapi dirinya dapat mengambil kesimpulan Archiecall sedang meremehkannya , menilainya. Itu tidak akan salah karena yang Aletha tahu kemampuan  Archiecall itu menilai orang dan meremehkan orang.

"Wuish lo  pada gak liat sih gimana mesranya mereka berdua. Ar, ar sini dong gabung cerita ke yang lain gimana gregetnya semalem" ucap Aldy.

Archiecall hanya  menatap mereka kemudian  memilih menenggelamkan wajahnya  tidur.

Aletha menarik nafas legah melihat Archiecall tidak menambahkan mulutnya dalan  gosip itu. Tidak sia-sia semalam Aletha panjatkan doa pada Tuhan, untuk selalu ada dipihaknya.

Waktu istirahat pun Aletha tidak keluar dia risih dengan tatapan anak-anak lain.
Walaupun dirinya sudah benar-benar lapar. Tapi, Aletha bisa lebih kenyang jika melihat tatapan-tatapan itu. Aletha berbalik melihat ruang kelas hanya tinggal dirinya dan Archiecall yang tidur di belakang .

Aletha meringis  memegang perutnya. Jika saja masih ada Orion dia tidak akan menjerit kesakitan seperti ini, Orion selalu mengingatkan untuk makan agar maghnya tidak  kambuh dan hari ini juga adalah pertama kali dalam setahun ini Aletha merasakan nyeri itu.

Aletha  ingin sekali berdiri dan berjalan kekantin atau pergi ke uks. Dirinya benar-benar tidak tahan dengan nyeri ini.

'''
Archiecall mengangkat kepalanya  menatap Aletha yang sedang memegang perutnya sambil menunduk. pikirannya Aletha tidak istirahat karena sedang diet dan sekarang dia kelaparan. Dia melanjutkan tidurnya tetapi dia kembali mendengar  jeritan  dari bangku Aletha. Archiecall menatap Aletha meneliti ada yang aneh dengan  gelagatnya. Archiecall berdiri namun niatnya terkurung saat mengingat bahwa Aletha sudah balikan dengan Orion buat apa dirinya sok perhatian? Lagi pula sedikit lagi pasti Orion akan segera datang membawa makanan  kembali saat seperti mereka pacaran dulu. Archiecall menunggu lima menit, apakah Orion datang matanya menatap Aletha yang sudah pucat  menahan sakit. Dirinya bangkit berdiri  berencana menyuruh anak-anak lain memanggil Orion untuk datang melihat pacarnya.
Langkahnya melewati Aletha terhenti.

"Ca..ll" panggil  Aletha, suara itu lemah. Itu yang Archiecall tangkap dari nada bicara Aletha,
Archiecall mengerutkan dahinya apakah itu benar-benar suara Aletha? Jika benar suara itu persis seperti orang yang ingin mati, mana suaranya yang selalu berteriak membalas ucapan Archie? Archiecall berbalik menatap wajah pucat  Aletha. Ada kekhwatiran dalam hatinya menatap  mata berair  itu juga bibir putih dan kulit pucat itu.

"Kenapa?" tanya Archiecall dengan nada ketus.
" bisa tolong bantu gue ke uks gak?" Tanya Aletha

" tunggu, gue panggilin pacar terbaik  lo itu"
"Ar, pliss perut gue sakit banget"
"Gak ah, lo kayak mau lahiran aja, gayanya gitu amat" ucap archie.

Air mata Aletha jatuh dirinya menangis rasanya terlalu sakit. Selama  berpacaran dengan Orion. Aletha menjaga jam makannya sehingga setahun terakhir ini dia tidak merasakan sakit  yang membuatnya lemah. Hingga  hari ini dia kembali merasakan sakit ini kembali ada kejanggalan dalam dirinya, dia sudah memikirkan segala hal.
" Ar, sekali ini aja, gue sama Orion  gak balikan. Jadi, plis bantuin gue"ucap Aletha.

Mendengar itu Archiecall berusaha bersikap biasa saja.

"  yaudah, daripada lo mati disini! Tapi, gue gak gendong lo jalan sendiri gue ngikut dari belakang"

Ingin sekali Aletha memohon.
Bahwa dirinya sangat membutuhkan bantuan.

Aletha hanya diam membuat Archie terpaksa memapah Aletha ke uks. Untungnya uks dekat dengan kelasnya hanya berjarak tiga ruang dari   kelas mereka.


...........

" ini maghnya kambuh, kamu tolong  beliin dia  sarapan  sama teh hanget yah"ucap ibu penjaga uks itu.
Archie ingin menolak tetapi tidak enak dengan guru tersebut.
.

............


" lo beliin buat siapa Ar?"tanya  aldi.
Archie melirik ke meja disebelah  teman-temanya duduk.
Ada Orion disitu. Archie tertawa
" ini  buat pacar orang nih" jawab Archie.

"Oh, pacar siapa?"
"Buat Aletha maghnya kambuh, kayak gak tau tuh anak aja, sakit hati di pelihara  sampe buat sakit magh"

Aldy yang mengerti situasi melihat kearah Orion yang berhenti makan ketika Mendengar ucapan archiecall.

" yaudah sana, nanti  pacar orang sekarat nunggu makanan datang" jawab Aldy diikuti tawa dari teman yang lain.

Archie mengangguk, tapi kata pacar orang? Bukankah tadi Aletha mengatakan  mereka tidak balikan?
Archiecall tersenyum sinis kepada Orion kemudian pergi menjauh ke uks.

Jika orang yang tersakiti disini aku? Lantas mengapa tidak ada perhatian seperti yang lainnya?
'''''''''''''''''''''''''

Archienya gitu banget yah?
Gak kasian apa sama Aletha.
Pangen deh nabok archie waktu aletha mohon-mohon gitu. Archie cintanya malu-maluin yah? Heheheh tenang aja
Lantas Orion? Cinta dulu dan sekarangnya sedang menghadapi sakit yang paling dibencinya..

Udah... ajak recallnya yang banyak lagi untuk chapter selanjutnya mari kita buat perangkap luka, antara luka dan emosi....
Yang memperalat perasaan!
Authornya.........#$#&#^#^@^
Vote and comment.......

02-04-19
'Cy'

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang