Rindu itu jebakan!
'''''''''''''''''Orion menunggu Rani mengemasi buku-bukunya ,
Bukannya apa, Orion hanya tidak enak jika meninggalkan Rani naik bis karena bagaimanapun mereka tetangga dekat dan teman satu kelas. Walaupun waktu dirinya berpacaran dengan Aletha, dia tidak pernah pulang dengan Rani tapi sekarang kenyataannya dia tidak lagi berpacaran dengan Aletha.
Jadi mari sejenak mengingat kenyataan itu.
Rani itu baik. Tapi, sekarang banyak yang mengejeknya perusak hubungan Orion dan Aletha. Orion sendiri juga merasa bersalah keputusan tempo hari mengajak Rani pulang bersama saat di gerbang depan menimbulkan banyak gosip tentang Rani yang tidak baik. Dari yang Orion lihat dari cara Rani menanggapi gosip itu, Rani tidak ambil pusing. Rani lebih sering membaca buku dan jarang keluar kelas. Walaupun memang kedua hal itu yang selalu Rani lakukan."Yon, gue balik sendiri aja, gak enak gue sama anak-anak lain"
Ucap Rani.
orion mengangguk dan melangkahkan kakinya pergi dari dalam kelas. Itu hanya alibi menghidar dari gosip yang Orion tahu, tak apalah yang penting Orion sudah menawarkan sebagai tetangga yang baik.Asal kalian tahu Orion paling malas saat sudah berada dirumah, Orion bukan Orion yang sama yang ada disekolah atau Orion yang sama yang sering melindungi Aletha, Dirumah Orion tidak suka. Bukan karena orang tuanya sering bertengkar atau dirinya anak broken home. Tapi, ada satu hal yang membuat dirinya harus terpaksa melepaskan topengnya saat dirumah, disitu Orion bisa merasakan banyak perbedaan dengan orang lain.
Kita lahir bukan untuk dibaca orang, kadang puisi dalam jiwa hanya dibaca pikiran sendiri.
Seperti itulah Orion.
Orion memutar motornya ketempat favoritnya bersama Aletha. Ya, Orion rindu perempuan itu, jika saja bisa memutar waktu Orion ingin kembali pada malam itu dan mendengarkan alasan Aletha. Tapi ada satu alasan yang membuatnya memilih melepaskan Aletha.
Pantai. Satu tempat itu yang sering mereka kunjungi, saat bersama Aletha Orion berani menginjakkan kakinya di tempat setenang ini. Bukan dirinya takut. Bukan, ada alasan lain mengapa dirinya tidak bisa berdiri ditempat tenang sendirian.
Orion memandang matahari yang sebentar lagi akan diganti bulan dan bintang, hilang dibalik ujung air laut.
Orion kacau. Dan hanya satu Alasan. Aletha caleya!
Jika dipikir-pikir dirinya ingin mengucapkan ketakutan terbesarnya bersama Aletha. tetapi ada ketakutan lain yang ingin dirinya ceritakan pada orang lain selain Arkan, dan orang tuannya, jika saja Orion tahu apa yang akan didengar orang-orang saat satu kenyataan diucapkan, pasti sekarang semuanya tak serumit sekarang.
Orion merogoh ponsel dalam saku celananya, sudah banyak pesan masuk dari mamanya, Orion menghela nafasnya gusar, ayolah. Hari ini saja, detik ini saja. Mari kita saling mengerti bahwa tidak selamanya yang dibilang lemah akan selalu lemah, dan tidak selamanya yang kuat akan selalu kuat. Mari selidiki titik yang terabaikan yang mungkin saja merupakan alasan terbesar sesuatu yang kuat menjadi lemah. Dan yang lemah menjadi kuat.
Orion menghiraukan pesan masuk itu dirinya membuka kontak favorit dan hanya ada satu nama disitu.
Aletha.Orion menekan gambar telepon, sebutlah Orion brengsek dirinya yang memutuskan Aletha, Orion yang memilih mengakhiri ilustrasi yang sudah diwarnai itu, sekarang ingin membuat ilustrasi tak berwarna dengan orang yang sama. Tapi, Rindu tidak selalu Berat, itu hanya jebakan dengan umpan perasaan yang masih dalam.
Dering yang ke empat Aletha mengangkat teleponnya.
Yang ada dalam pikiran Orion apa Aletha sudah beranjak darinya?,apa sekarang Aletha sudah punya tempat baru?. Bahkan untuk menelpon Aletha saja Orion harus mengaktifkan kebodohannya.Sudah empat detik berlalu Orion belum mendengar suara Aletha.
" Aletha?" Dirinya memanggil Aletha kecil, berharap tidak di dengar Aletha, dan membuat perempuan itu marah dan memutuskan panggilannya.
Orion mendengar suara berisik dari seberang sana. Mungkin teman-teman Aletha.
"Iya yon, ada apa?"
Itu suara Aletha.Orion tersenyum Aletha sudah beranjak darinya.
Suara itu tidak sama lagi, suara ini yang mampu membuat Orion kalah.Gue rindu lo.itu hanya kalimat yang terselip di kepalanya. Tidak berani dikeluarkan untuk Aletha, walaupun ingin sekali Orion ucapkan , tapi ada ketakutan yang sampai sekarang Orion belum bisa kalahkan.
"Halo yon? Ini lo kan?"
Orion tidak berani menjawab penyesalan dalam dirinya membuat dirinya kalah dengan atensinya. Orion kalah, dirinya tidak menjawab suara itu. Berakhir dengan putusan panggilan dari Aletha.
Mari tertawa bersama mungkin sekarang Aletha sedang mengatainya gila, mengatainya tolol, mengatainya tidak tahu malu karena menghubungi perempuan itu lagi, atau mungkin saja Aletha sedang menceritakan buruknya pada teman-temannya. Tapi, Aletha bukan tipe perempuan seperti itu.
Sudah dibilangkan Orion lemah dalam sendirinya, Orion lemah dalam kata-kata yang tidak bisa diucapkannya pada Aletha.
Ada satu kata yang Orion susun selama satu tahun ini untuk Aletha, Orion tidak yakin itu rangkain kata indah. Tapi, menurut Orion itu kata yang paling ingin dikatakannya bukankah bahagia jika kita berhasil mengatakan hal yang ingin kita ungkapkan?. Tapi Orion lebih sadar diri bahwa bukan hanya dirinya sendiri yang mempunyai perasaan, Archiecall. Satu nama itu Orion tidak begitu yakin. Tapi, yang Orion lihat sebagai sesama laki-laki tatapan Archiecall itu berbeda pada Aletha. Mari Orion beritahu salah satu ketakutannya. Orion takut saat Archiecall adalah orang yang mampu membuat Aletha beranjak darinya, memang Orion egois tidak ingin Aletha melupakanya. Tapi batas egois itu ternyata sudah tidak Orion pakai sehingga Aletha bisa terlepas dari genggamannya karena keputusannya sendiri.Yang tidak bisa dibaca orang hanya kehidupan hari esokmu.
Tidak kemarin,harus sekarang!, bukan besok
''''''''''Mari kita buat dari sudut pandang Orion bahwa rindu itu bukan hanya sekedar berat seperti yang dikatakan lainya tapi, rindu itu juga sebuah jebakan. Dan yang tidak kita buat kemarin tidak akan bisa diulangi hari ini..
Orion kenapa?
Ayok ajak yang lainnya
Vote dan comment yah!
12-05-19
'Cy'
KAMU SEDANG MEMBACA
Something
Teen Fictionkesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan tak disengaja waktu mencari sesuatu yang lama.