eps 11 kedatangan gaara

149 17 0
                                    


Light for the coldest
Sabaku_mitha

Memasuki kelas sambil menggaruk kepala peraknya yang tidak gatal.
"Gomen sensei terlambat karena-"

"Tersesat dijalan kehidupannnn."
Potong seluruh siswa dengan berteriak. Seperti biasanya guru yang satu ini selalu saja punya alasan keterlambatan masuk.

"Hehe. Hari ini kalian kedatangan teman baru." Mengalihkan pembicaraan yang tidak berfaedah antara murid dan guru.
"Silahkan masuk, perkenalkan dirimu."

Terlihat siswa tampan memasuki ruangan. Rambutnya yang mencolok berwarna merah marun walaupun terkesan berantakan tapi malah terlihat seksi , bahkan memiliki tato di dahinya seharusnya sekolah taraf internasional itu melakukan seleksi ulang siswa atau siswi yang mendaftar.

Saat beberapa siswi mulai berteriak heboh karena kedatangan pangeran baru tatapan mata di dalam lingkaran hitam itu menajam membuat nyali para siswi menciut.

"Sabaku Gaara." Perkenalan yang singkat. Bahkan Kakashi menghela nafas 'setidaknya beritahu asal sekolahnya' dalam hati.

Tapi siapa yang tidak mengenal pemuda ini, dia kapten tim basket Suna Gakuen yang bertanding dengan Konoha Minggu lalu.

Nyatanya meskipun sekolahnya kalah tapi title the best captain jatuh pada pemuda ini membuatnya lebih popular.

"Baiklah. Silahkan duduk dibelakang Miss Yamanaka."

Kakashi memberi kode siswi yang disebut untuk angkat tangan kemudian Gaara melangkah menuju bangku kosong dekat jendela. Sepertinya dia akan tenang duduk sendirian.

Pemandangan diluar langsung jadi objek yang mencuri perhatiannya. Dia tidak akan peduli dengan sekitarnya, hanya ketenangan yang ia cari.

Tok tok
Pintu kelas XI-1a diketuk, guru bermasker itu tahu pelakunya. Bahkan masih ada yang datang setengah jam setelah bel berbunyi.

"Cepat masuk dan duduk."
Siswi yang terlambat itu hanya berjalan acuh menuju bangkunya di belakang, sedikit membelalakkan mata melihat seorang pemuda yang menghadap jendela.

"Gaara." Panggilnya setelah mendudukkan diri.

Sejak kapan ada seseorang disampingnya dan mengenalnya. Merasa namanya dipanggil dengan akrab Gaara pun menoleh, dia pun terkejut tapi ditutupi dengan muka stoicnya.

Gaara tidak menjawab malah terpesona dengan lavender yang juga menatap heran padanya. Masih hening hingga beberapa detik, tiada yang tahu keduanya menyelami tatapan satu sama lain.

Ekhem
Deheman Kakashi membuyarkan keduanya merekapun menoleh pada guru itu.

"Hukumanmu mengantar Mr. Sabaku keruang administrasi dan perpustakaan Ms. Hyuuga."

"Ha'i."
'Sabaku ya'. Hinata menambahkan dalam hati kini pandangannya tertuju pada meja didepannya.

'Hyuuga ya. Kurasa ini jauh lebih menarik'. Sedikit menyeringai dalam hati.
.
.
.
"Teme, Loe gak ke kantin?" Tanya si kepala kuning.

Sasuke hanya menggeleng, Naruto tentu saja terbiasa dengan sahabatnya yang irit bicara itu.

"Pasti mau ketemu Hinata." Sai yang menebak dengan senyum palsunya.

Sasuke tidak menanggapi, dia berjalan entah mau kemana yang jelas menjauh dari teman berisiknya.
.
.
.
"Nat, Loe gak ke atap?" Sakura menoleh dan heran biasanya Hinata akan menghabiskan jam istirahatnya di atap sekolah.

Hinata hanya menggeleng dia mengingat hukuman keterlambatannya. Menoleh kesamping kirinya, pemuda itu hanya diam dengan pandangan datar.

"Sa-sabaku-san." Panggil Hinata hati-hati.
Gaara hanya melirik, dia berdiri melangkah lebih dulu menuju pintu. Hinata jadi bingung, dia akhirnya mengikuti Gaara.

Light For The ColdestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang