"Cindy, lu kalo mau pulang, pulang aja. Gue disini dulu, sorry loh udah ngerepotin" kata emily yang sadar dari tadi cindy menguap berulang kali
"Engga deh. Gue nemenin lu aja, kalo gue pulang ntar lu pulangnya gimana?" Kata cindy
"Gue mah gampang, nanti takutnya lu dicariin suami lu. Pulang gih" kata emily
"Yaudah deh, gue pulang ya" kata cindy beranjak dari tempat duduk dan pergi.
"Em"
Panggil Daniel dan duduk disebelah emily.
"Kok lu diluar, dalem aja jagain amalia" kata emily
"Dia lagi tidur kok" kata daniel
"Lu laper ga? Gue laper ni, cari makanan yuk" ajak daniel narik tangan emily
Mereka pergi ke indom*ret yang ada di depan rumah sakit.
"Ada bakso em, beli yuk" ajak daniel saat ngeliat tukang bakso di depan indom*ret.
"Niel kalo makan bakso kelamaan, ntar amalia kasian sendirian" kata emily
"Bungkus aja" kata daniel
"Gimana makannya? Emang dikamar ada mangkok?" Tanya emily heran
"Tenang aja. Lu mie ayam atau bakso?" Tanya daniel
"Bakso aja deh" kata emily
"Pak, baksonya 2 bungkus cabenya dipisahin" kata daniel ke tukang bakso
"Lu tunggu sini ya, gue beli minum bentar" kata daniel yang dibalas anggukan oleh emily
Daniel pergi ke dalam indom*ret buat beli minum.
"Kedinginan kan, tau malem pake kaos pendek" kata daniel yang baru beli minum sambil menyampirkan jaketnya ke badan emily yang kedinginan
"Eh? Thanks" kata emily sambil tersenyum
"Ini baksonya mas" kata penjual bakso
"Makasih ya pak" kata daniel sambil memberi 2 lembar uang 10 ribu
"Niel, makannya gimana? Gak ada mangkok, sendok juga" kata emily sambil menyusuri rumah sakit menuju kamar amalia
"Tenang, eh mbak boleh minjem mangkok sama sendok gak? 2?" Kata daniel ke perawat yang lewat sambil mengedipkan sebelah matanya yang cukup buat sang perawat meleleh terhipnotis
"Ha? Mangkok ya? Sama sendok? Dua? Mmm bentar ya mas" kata perawatnya bergegas pergi dan tak lama kemudian kembali sambil membawa 2 mangkok dan 2 sendok.
"Nih mas, ada lagi yang mau dipinjem?" Tanya perawatnya
"Engga, ini aja" kata daniel
"Mas di kamar nomor berapa ya? Biar saya aja yang ngambil kalo udah siap" kata perawatnya
"Kamar nomor 153" kata daniel sambil memberikan senyum semanis mungkin
"Oke, kalo butuh apa apa bilang aja lagi" kata perawatnya
"Saya permisi ya" kata daniel masih memberikan senyumnya lalu pergi
"Dih, jijik deh gue liat lu kek gitu" kata emily
"Bilang aja lu juga tersepona" kata daniel
"Terpesona!" Kata emily kesel
"Kan bener kan" goda daniel
"Engga ya. Lu ga menarik bagi gue" kata emily jalan mendahului daniel
"Alah sok gak tertarik" kata daniel sambil menusuk pelan perut emily dari samping
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild imagination with koo junhoe💦 |✔️
FanfictionEmily. Wanita yang selalu sabar menghadapi kelakuan suaminya yang luar biasa. Koo junhoe. Enceh in your areahhh Saia tidak tanggung jawab atas apa yang terjadi setelah anda membaca cerita ini. Jika sakit berlanjut hubungi dokter. 🔞