PERSIAPAN : JAWA

63 15 3
                                    

OK GUYS MAKASIH KARENA TELAH SETIA DENGAN SAYA.
SILAHKAN MEMBACA YA.

Kini kami telah tiba di kantor polisi. Ku melihat sekeliling, namun tidak ada keramaian seperti walker tadi.

"Apakah semua orang yang ada di rumah sakit tadi terinfeksi semua ?." Aku bertanya heran.

"Sudah zal, jangan pikirkan orang-orang itu tadi, yang terpenting adalah kita harus selamat." Jawab ibuku.

Seorang polisi yang melihat kami, lalu mendekati kami.

"Pak buk ada yang bisa saya bantu." Tanya seorang polisi.

"Begini pak polisi, kami baru saja dari rumah sakit Gatot Subroto, namun di rumah sakit itu banyak orang yang menjadi zombie." Ucap ayahku.

"Hahaha bapak ini ada-ada saja, yang benar saja zombie ? Itu kan cuma ada di film-film." Polisi itu malah tertawa tak percaya.

"Jika bapak tidak percaya ya sudah, yang penting kami sudah melapor." Ucap ibuku yang kesal.

Polisi itu langsung pergi dan menghiraukan kami.

"Ayo kita pulang ke rumah dulu, kita harus mencari perlengkapan untuk bertahan hidup." Ayah mengajak kami.

Dengan segera kami naik ke motor masing-masing dan menuju ke timur.

"Lihat yah, banyak sekali walker, apa yang akan kita lakukan ?." Aku terkejut bukan kepalang.

"Kita lewat jalan utara saja." Jawab ayahku

Kamipun segera melewati jalan utara, yaaa walaupun di sana juga ada walker, tapi setidaknya walker di sini tidak sebanyak di jalan tengah tadi.

"Baiklah bu, zal kalian harus menyiapkan senjata masing-masing." Ucap ayahku.

Aku dan ibuku mengangguk.

Ada sekitar 10 walker di depan kami. Kami terpaksa menghentikan motor kami.

"Mengapa kita harus menghentikan motor yah." Tanya ibuku.

"Jika kita tetap menggunakan sepeda motor, mungkin para walker itu akan menabrak motor kita, dan membuat kita jatuh." Jawab ayahku dengan bijak.

Aku dan ibupun mengangguk menandakan kata iya.

Kami berjalan perlahan menuju para walker yang mengerikan.
Dorrr peluru melesat dari pistol ayahku. 2 walker mati tersungkur karena tembakan itu.

"Wau sejak kapan ayah pintar main pistol?." Tanyaku kagum.

"Aku ini mantan pasukan KOPASUS kau tahu tak." Ayah berkata dengan nada sombong.

Suara tembakan membuat 8 walker yang lain menuju ke arah kami. Dengan cepat kami berlari dan sesekali menembak dan memukul.

"Akhirnya kita bisa melewati walker-walker itu." Ucapku sambil ter engah-engah.

"Jangan senang dulu zal, rumah kita kan masih jauh." Ucap ibuku mengeluh.

"Oh iya motor kita kan ditinggal di ujung jalan lagi." Ayah berpikir bingung

"Hadeuh." Ucap serentak aku dan ibuku.

Dan terpaksa kami harus berjalan kaki menuju rumah yang jaraknya masih sekitar 1 km lagi. Sembari memegang pistol, aku melihat sekeliling. Sepi sekali rasanya, padahal biasanya di dekat sini sangat ramai. Hingga di suatu gang dekat pasar aku melihat ada banyak orang yang sedang bergerombol, entah memperebutkan apa.

FOR YOU : SURVIVE IN THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang