BALI TERINFEKSI : 2

35 8 0
                                    

Sudah 3 jam kami berjalan.

"Yah kita istirahat dulu ya, pegel kaki ibuk." Ucap ibu.

"Iya."

Kami pun beristirahat di sebuah halte bus. Sekitar 10 menit kami beristirahat, dan alhamdulillah tiba sebuah bus yang agak besar.

"Hei ayo cepat naik." Teriak supir bus itu.

"Iya pak." Jawab ayah.

Kamipun masuk kedalam bus.

"Pak kenapa bapak teriak-teriak ?." Tanyaku.

"Anu dek, di dekat pantai barat banyak sekali zombie." Ucap supir bus itu.

"Owh jadi bapak sudah tahu kalo ada zombie, kirain cuma kami yang tahu." Ucapku.

"Tahulah dek, bapak kan punya smartphone, ini memuat banyak informasi." Jawab pak supir keren.

"Nama bapak siapa ?." Tanya Nashwa.

"Nama bapak jaka." Ucap pak supir.

Setelah beberapa lama kami mengobrol, akupun mulai tertarik dengan hp pak jaka yang menyala-nyala.

"Dek Rizal, kalo kamu ingin pinjem hp bapak, boleh saja." Ucap pak Jaka.

"Iya pak makasih."

Akupun membuka google dan berita terkini, terlihat penjelasan bahwa zombie telah menguasai pulau jawa.

"Yah pulau jawa sudah habis." Jelasku ke ayah.

"Iya, o iya zal kamu cari tahu apa zombie sudah ke pulau lainnya." Ucap ayah.

Aku pun mengangguk dan segera mencari informasi. Terlihat foto-foto dan vidio zombie di pulau jawa, walker-walker itu pendek dan hitam ga keren banget, lebih keren walker di luar negeri.

Ku menatap ke belakang, ternyata Nashwa melihat aku saat aku membuka vidio walker, akhirnya pun Nashwa berwajah melas.

"Ini yah, ayah cari aja dulu aku mau ke belakang dulu." Ujarku.

"Iya zal."

"Zal ibu duduk di depan dekat ayahmu ya, ibu pengen liat gimana jadinya pulau jawa." Ucap ibu kepadaku.

Akupun ke belakang dan menemani Nashwa.

"Hei ada apa Nash? Kamu melihat vidio tadi ?." Tanyaku.

"Iya zal, rasanya aku jadi sedih, kok bisa ya ada walker kayak gitu."

"Udah Nash, ini ujian dari Allah untuk kita, dan pasti nanti akan ada hikmahnya."

"Apa hikmahnya ?."

"Hikmahnya ya, em paling kamu jadi istriku." Gombalku.

"Inget ya zal, kamu ni masih anak kecil, udah mikir nikah-nikahan."

"Iya kan cuma bercanda Nash."

"Iya sih aku juga tahu." Ucap Naswa sembari menatap kebawah.

Aku yang melihat wajah melas Nashwa pun menjadi iba.

"Nash, ei jangan sedih dong, kamu gapapa kan?." Tanyaku.

"Iya zal aku gapapa, aku hanya keinget keluargaku yang jadi walker."

"Termasuk ayahmu ya."

"Em maaf zal aku ga maksud nyinggung kamu."

"Iya gapapa Nash, o iya nash kamu tahu ga apa tugas yang diberikan ayahmu ke aku."

"Apaan zal?."

"Untuk membuatmu selalu tersenyum."

Nashwa pun tersenyum.

FOR YOU : SURVIVE IN THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang