TXT New's Manager [END]

Prolog

"Sora denger gak apa yang kakak omongin tadi?"

"Apa sih?!"

"Mulai besok kamu bakal jadi Manager TXT."

Gue membulatkan mata tidak percaya. Hah? Apa-apaan maksudnya itu. Gue yang tadi sedang tiduran dikasur langsung bangun dan melihat Kak Yena dengan tatapan sinis.

"Plis lah kak, Sora mending jadi pengangguran daripada ngurusin boyband sampah itu."

Iya sampah masyarakat emang.

"Jaga mulut kamu ya. Emang kenapa sih? Bukannya kamu dulu pengen banget jadi Manager BTS? Ini adeknya BTS loh."

Iya, dari dulu gue memperebutkan untuk jadi Manager BTS tapi posisi itu sudah diambil sama kakak gue. Bangsat emang, gue yang ngejer, dia dengan mudah bilang ke om gue—iya sih PD Nim, dia bilang mau jadi Manager BTS dan langsung keterima, sedangkan gue yang udah mati-matian ngejer gak dapet.

"Kenapa gak kakak aja yang sekalian jadi Manager TXT? Kan kakak lebih berbakat." Sindir gue secara sinis.

"Dasar gadis bodoh! Hebat banget lo ya, jangan ungkit masa lalu, itu bukan salah gue, salahin Pd Nim."

Bagus, dia terpancing omongan gue dan akhirnya marah. Cih, hebat banget dia sampe ngatain gue.

"See? Gue emang bodoh, iya emang kakak yang paling pinter. Jadi kenapa gak kakak aja kak yang sekalian jadi Manager Txt?"

"Oh damn. Shut up your fucking damn mouth okay? Kakak gak mau berantem lagi, kakak percayain TXT sama kamu okay? Sore ini silahkan berkemas dan jam 7 malam kamu ke bandara, tiket sudah kakak pesen. Kamu bisa ke Busan."

Gue memutar kedua bola mata. "Terserah, Sora malahan berniat kabur lol."

"Oke karna kamu berniat kabur, terpaksa kakak harus ikut kamu sampe ke Busan dan mastiin kamu ketemu sama TXT."

Gue menghela nafas pelan. Menyerah. Gue tau tekat Kak Yena sangat bulat. "Ok fine, Kalo aku gak cocok boleh berhenti?"

"Deal."

Sora: 20 tahun, trainee selama 1 tahun tapi gagal di JYP, fans berat BTS dan bucin banget sama Namjoohyuk, galak, omongan pedes. Sebenernya baik banget kalo udah tau sifat aslinya. Hampir jadi manager BTS tapi sekarang malah jadi manager adeknya BTS.