6 (Benci Sama Olahraga)

490 29 0
                                    

"Demi diet gue berusaha buat ga benci kata olahraga, awas aja sampe gue ga langsing. Gue bakalan benci yang namanya olahraga."
•°•°•°Demi Diet•°•°•°
____________________________________

Rara dengan wajah malasnya itu tengah melakukan pemansan dengan ogah - ogahan, bagaimana tidak malas? Dia benci yang namanya olahraga.

Rara daritadi dimarahi terus sama pelatih laknat ini, udah masuk rumah orang tanpa salam eh malahan marahi tuan rumah segala. Sebenernya yang di sini yang tuan rumah itu siapa si? Rara atau si pelatih laknat?

"Satu, due, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan." ucap si pelatih olahraga.

"Ah elah, gue mah tau itung - itungan satu sampe seratus. Ga usah dikerasin kali suaranya," celetuk Rara.

Plak! Satu pukulan mendarat di kening Rara.

"Ini pemansan makanya dihitung, ya udah sana hitung sendiri!" kesal si pelatih.

Rara mengelus keningnya yang kena pukulan, takut kalau kena geger otak atau amnesia.

Sudah 20 menit Rara melakukan pemanasan, karena capek Rara memutuskan untuk duduk sambil minum ice milik Rara yang udah Rara buat. Belum juga mau minum, eh sama si pelatih udah direbut tuh minumnya dan diminum sama dia.

"Lah minum gue," rengek Rara dengan wajah bengisnya.

"Wuah, seger."

Rara mendengus sebal, ia membuang muka. Baru mau minum dah direbut, huh! Kesel? Ya iyalah kesel. Bayangin aja deh, udah capek - capek buat ice terus disuruh olahraga abis itu mau minum ice nya, eh malahan ditikung sama si pelatih. Untung yang ditikung ice nya kalau gebetannya? Udah dibikin perkedel kali.

'Sabar Rara, sabar.' batin Rara berusaha menguatkan agar tidak terpancing emosi. 'Di sini, lo sebagai budak, mereka sebagai raja.' lanjutnya.

"Ya udah, kamu ra? Lari keliling komplek ini!" suruh si pelatih yang baru saja menghabiskan ice nya dan langsung duduk sambil membuka majalah.

"Lah? Cuma aku aja nih bu pelatih?"

"Ya iyalah, masa iya saya nemenin kamu? Yang bener aja cuaca di luar panas banget yang ada entar kulit saya hitam lagi. Ya udah sana hus hus!!" usir si pelatih.

Kalau hukum menghilangkan orang di Indonesia boleh, mungkin Rara ingin menghilangkan si pelatihnya itu ke segitiga bermuda biar dimakan hiu di sana.

Dengan rasa kesalnya, Rara bangkit dari duduknya dan segera keluar rumah untuk melakukan aktivitasnya yaitu lari. Ets tunggu, kenapa Rara harus nurut? Dia kan ga usah nurut juga ga masalah kan?

Rara akhirnya tidak jadi olahraga, ia kembali duduk. Semua pandangan tertuju pada Rara yang kembali duduk dan mengambil cemilan singkong yang ada di tangan Keya, kalau Keya sendiri masih bengong nge liat Rara.

"Ngapain lo masih di sini? Sana lari!" suruh Keya sambil merebut toples berisikan keripik singkong dari Rara.

Rara melepaskan toples keripik singkong itu karena Keya menariknya dengan kuat, tapi malahan Keya yang jatuh. "Nah kan kena karma tuh! Salah sendiri nyuruh tuan rumah buat olahraga," ucap Rara sambil melipat tangannya ke depan dada.

Si pelatih cuma bisa geleng - geleng kepala melihat tingkah Rara yang susah diatur.

Keya bangkit lalu melirik Rara tak suka.

"Gue kan cuma bantu program diet lo!"

"Ya bantu si bantu, tapi kalau harus olahraga yang ada gue mati kali!"

"Manja banget deh, masa karena olahraga lo bisa mati si?"

"Lo tau definisi olahraga?"

Keya tampak berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Apa?" tanya Rara sarkastis.

"Olahraga adalah salah satu cara buat lo diet," ucap Keya enteng sambil menyibakan rambutnya ke belakang.

"Asal lo tau aja ya, olahraga adalah neraka bagi gue."

Keya melotot ke arah Rara, bagaimana tidak? Jawaban Rara ngawur.

"Karena olahraga nyiksa gue, harus lari lah, inilah itulah. Tau ga si? Itu sama aja kita diperbudak sama pelatih, ya sama aja kaya neraka buat gue." ucap Rara sambil melirik si pelatih.

Si pelatih meneguk salivanya, bukan takut tapi dia nyindir.

"Kamu kalau mau langaing ya harus olahraga," kini si pelatih buka suara, bukan karena terdesak tapi karena sindiran Rara tadi.

Rara tak menggubrisnya, ia malahan duduk sambil leyeh - leyeh.

"Serah lo dah, gue kapok deh." ucap Keya lalu berjalan pergi.

"Saya juga, capek ngurusin kamu buat olahraga." kini giliran si pelatih yang meninggalkan rumahnya.

Rara tak menghiraukannya, ia kemudian mematikan televisinya dan naik ke tangga untuk menuju kamarnya.

Rara mengambil penimbang badan dan apa kalian tau? Berapa berat badan Rara sekarang?

TBC_______________________________

Jangan Lupa Votee!!!

Demi Diet! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang