3 (Terjekut)

584 36 0
                                    

"Jangan menyerah dengan tujuan kita apabila banyak orang yang mencaci kita. Ya, kalau diet ingat kalau kita bisa jadi langsing walau cuma angan - angan doang."
•°•°•°Demi Diet•°•°•°
____________________________________

Keya menghentikan makanannya dan ia kemudian tersedak karena bakso yang ia makan belum sempat ia kunyah.

"Uhuk uhuk," batuknya.

Rara menyodorkan air mineral yang sengaja ia beli untuk mengurangi nafsu makannya.

"Nih minum!" ujarnya. Keya pun mengambil minuman yang disodorkan oleh Rara itu, ia meminumnya dengan terburu - buru.

Diam beberapa menit, Keya mencerna kata - kata Rara tadi.

"Lo..., yakin mau diet?" tanya Keya ragu.

"Hem," balas Rara dengan deheman.

"Gue kok ga yakin ya? Lo yakin bisa nahan nafsu makan lo? Lo yakin ga makan yang manis - manis? Lo yakin dengan lo diet lo bakalan langsing gitu?" tanya Keya dengan pertanyaan beruntun.

Rara menghela nafasnya jengah,"Ra lo bukannya support, eh malahan bikin gue down. Temen laknat emang," ucap Rara sambil menyentil dahi Keya.

"Iya - iya maaf, tapi ya Ra....," ucapannya terhenti sambil memerhatikan wajah Rara.

Rara mengangkat alisnya, "apa?"

"Jujur, lo sebenernya cantik ya?" ucap Kesya Amalia.

"Lo baru nyadar? Gue emang cantik dari dulu kali," ucap Rara dengan PD-nya.

"Yapi sayang gendut."

Jleb! Lo pada bisa bayangin? Udah diterbangin tinggi eh malahan dijatuhin. Seberapa sakitnya coba? Sakitnya tuh kaya ke tusuk sate. Sakit banget.

Rara diem bae, ia sempat berpikir untuk melenyapkan Keya dari muka bumi ini. Tapi ia mengingat bahwa Keya itu temennya, ya walau kadang rese dan kata - katanha nylekit.

Selang beberapa menit, bel masuk berbunyi. Rara dan Keya segera masuk ke kelasnya, tapi sebelum itu mereka mengembalikan mangkuk bakso. Soal bakso yang sudah dibeli Keya yang buat Rara tadi udah dimakan sama Keya. Keya enggak kenyang, tapi pengen nambah. Rara berpikir, kemanakah semua makanan yang dimakan Keya itu kalau bukan menjadi lemak? Kenapa Keya bisa kurus bahkan seperti anak kekurangan gizi? Atau mungkin dia punya penyakit cacing? Ah tidak mungkin, kalau cacingan dia akan lesu tapi dia bahkan bisa dibilang agresif. Entahlah hanya Tuhan yang tau itu dan cuma mereka yang tau, bahkan author pun tidak tau.

Sesampainya di dalam kelas, belum ada si ketua osis songong yang belum Rara kenal namanya. Boro - boro kenal, males banget kenal sama ketua osis itu. Sebel banget.

"Ra?" panggil Keya.

Rara menoleh ke arah Keya, tapi Keya malahan tertawa. Aneh. "Apa?"

"Yee geer, orang gue manggil Dara. Wek," ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.

Rara mendengus sebal, ia kemudian fokus pada buku bacaan yang berjudul. "Apa bedanya kata 'Tahu' sama kata 'Tau'?"

Rara berpikir, apa sebenernya Kamus Bahasa Indonesia salah? Atau Rara yang digoblokin sama buku yang ia baca? Dalam buku itu. Kata 'tahu' artinya makanan yang terbuat dari kedelai, sedangkan 'tau' kosak kata yang lebih tepatnya rasa ingin tahu. Nah, dari situ Rara mulai bingung. Rara bingung dengan kata 'tau', tau disini artinya rasa ingin tahu. Lho bukanya tahu adalah makanan, kenapa tau adalah tahu? Aaah bingung juga Rara. Akhirnya Rara menutup buku yang membuat kepalanya hendak pecah.

Brak! Suara pintu terbuka menampilkan wajah ganteng si ketua osis, iya Rara akui si ketos memang ganteng. Cuma songong.

Si ketua osis berjalan dengan angkuhnya dan mendaratkan bokongnya ke kursi guru. Ketua osis itu melirik Rara yang tengah memandangnya dengan kilatan tajam, adu pandang pun terjadi diantara mereka. Hingga akhirnya, Rara memutuskan kontak mata mereka. Si ketua osis tersenyum smirk.

"Ya. Kali ini, saya ingin kalian semua keluar lapangan dan meminta tanda tangan ke kakak kelas osis yang ganteng - ganteng!" pintanya.

Semua murid yang ada di kelas X-IPA 3 keluar dari kelas ada juga yang langsung meminta tanda tangan ke ketua osis galak itu. Kecuali Rara lho ya, dia memilih keluar kelas dan mencari anak osis yang gantengnya melebihi dia.

Dan kalau Keya? Jangan dintanyakan, dia udah ngacir duluan ninggalin Rara sendirian. Katanya dia mau nemuin kak Bayu. Ga tau deh Bayu siapa? Yang jelas itu ga penting buat Rara, Rara cuma ingin makan. Itu saja, ia berharap dietnya untuk mengurangi nafsu makan berhasil.

Rara terus berjalan, entah kemana tujuannya berjalan yang jelas ia tak mau kembali ke kelas dan melihat si ketos songong itu lagi. Hingga pada akhirnya, Rara berhenti dia melihat..........

TBC_______________________________

Jangan lupa Vote yaaa!!!


Demi Diet! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang