Demi Diet! (SELESAI)

5 (Olahraga menggeringkan badan)

"Mesti adanya pemahaman yang relevan dalam memahami makna diet, semua orang mikir kalau diet identik sama mengurangi porsi makan dan sering olahraga. Lo semua tau? Ada tuh orang yang makannya banyak tapi ga gendut, bikin iri ajah!"
•°•°•°Demi Diet•°•°•°
____________________________________

Sudah 2 hari Rara dan Keya menjalani mosnya, dan ini adalah hari ke-3 mos yang Rara dan Keya jalani.

Rara bisa menghela nafasnya lega, bagaimana tidak? Setelah perkenalan itu Rara seperti kehabisan oksigen. Sekarang, dia tersenyum senang, saat mendapati name tag yang ada di dadanya itu akan di lepas.

Memang benar, sekarang seluruh murid kelas X sedang dikumpulkan di lapangan utama, untuk mengikuti apel penutupan mos.

Apel penutupan telah selesai, maka dari itu kelas X di pulangkan lebih awal.

"Ra? Lo ga olahraga?" tanya Keya sambil memasukan topinya ke dalam tasnya.

"Gue? Olahraga? Mimpi!"

"Lah, kata mau diet? Kalau mau diet mesti diimbangi dengan olahraga."

Rara berpikir sejenak, memang benar yang dikatakan Keya tadi. Tapi, ini nih yang paling Rara malas. Haruskah ia olahraga? Satu kata yang terlintas di otaknya 'malas,' ia terlalu malas untuk berolahraga.

"Harus banget ya olahraga?"

"Iya, kalau lo mau kurus si."

"Ya udah deh, gue bakalan coba olahraga. Tapi gue ga tau olahraga yang pas buat gue."

"Lo tenang aja, gue tau olahraga yang pas buat lo." kini Keya tersenyum smirk. Bagi Rara senyum Keya mengerikan.

Rara berpikir bahwa Keya akan menyiksanya. Bahkan puasa makan manis - manis saja sangat sulit Rara lakukan, lah ini? Olahrga. Oh no! Big no!

____________________________________

Rara tengah mengunyah buah naga, sudah tiga buah naga yang ia makan dan ini buah naga yang ke empat.

Suara klakson mobil terdengar ke telinga Rara. Rara lalu beranjak dari dapur dan menuju ke pintu utama, berniat untuk membukakan pintu.

Bibir Rara berkedut, saat melihat Keya datang ke rumahnya dengan membawa seseorang yang Rara duga adalah pelatih olahraga, kenapa ia bisa menduga itu? Karena dilihat dari pakaiannya aja udah jelas.

"Ngapa lo bawa pelatih olahraga?" tanya Rara sarkastis.

"Ah elu mah, masa lupa si? Lo bilang mau olahraga," ucap Keya lalu tanpa babibu dari tuan rumah ia masuk.

Rara memutar bola matanya malas, lalu ia masuk ke dalam rumah.

Tunggu, pelatih olahraga nya? Rara lupa kalau pelatih olahraga nya belum masuk ke rumahnya, ia pun membuka pintunya lagi. Rara tersenyum kaku pada pelatih olahraga nya yang menatap Rara tak suka.

"Hehe. Maap," ucap Rara sambil nyengir tidak jelas.

Pelatih olahraga memutar bola matanya, lalu ia masuk dengan tangan yang masih disilangkan ke dadanya.

"Perasaan ini rumah gue deh? Kok pada nyelonong masuk aja," pikir Rara.

Rara langsung masuk dan menutup kembali pintu utama rumahnya.

Rara berjalan ke arah Keya yang tengah duduk di sofa sambil memakan keripik singkong Rara.

Rara duduk di samping Keya. Keya berhenti mengunyah, ia kemudian melirik Rara yang tengah duduk disampingnya.

"Ngapain lo duduk di sini?" tanya Keya tak suka.

"Ck, ini kan rumah gue suka - suka gue lah mau duduk apa enggak."

"Lo lupa kalau lo mesti diet, tuh sana olahraga!" ucap Keya sambil menunjuk pelatih olahraga nya yang tengah melakukan pemanasan dengan dagunya. Tunggu di sini kan yang tuan rumah Rara ngapa Keya nyuruh Rara segala? Pikir Rara.

"Harus banget ya?" tanya Rara sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Keya mengalihkan pandangannya pada tv yang sudah ia nyalakan lalu melanjutkan aktifitasnya. "Banget malahan," ucapnya seraya memasukan keripik singkong.

Rara menghela nafasnya berat, ia akan memulai kehidupannya yang bagai di neraka. Harus diet, harua makan buah dan ga boleh makan pemanis buatan, ga boleh makan keripik, ga boleh makan gorengan, dan yang paling ia tidak suka adalah olahraga. Dimana kebanyakan orang benci dengan definisi olahraga, Rara berpikir bahwa dietnya kali ini akan menguras banyak tenaga. Semoga usahanya untuk menguruskan badannya tak sia - sia.

TBC_______________________________

Vote yaaa jangab lupa!!