4 (Terpaksa Kenalan)

527 37 4
                                    

"Kata orang, dengarkan kata hati pejamkan mata biarkan hati kita menentukan bagaimana kita berjalan? Tapi kata gue, kalau gue berjalan sambil nutup mata yang ada gue nabrak tembok atau lebih parahnya kesandung terus nyebur ke got."

•°•°•°Demi Diet•°•°•°
____________________________________

Rara terus berjalan, entah kemana tujuannya berjalan yang jelas ia tak mau kembali ke kelas melihat si ketos songong itu lagi. Hingga pada akhirnya Rara berhenti, ia melihat sosok cowok yang tidak asing baginya, Rara tampak berpikir keras untuk mengingat siapa cowok itu? Hingga Rara tak sadar, cowok itu malah mendekati Rara.

"Hei!" sapanya sambil melambaikan tangannya di depan wajah Rara.

Rara mengerjap, lalu pandangannya menelisik ke arah cowok itu. "Anu, lo siapa?" tanyanya bingung dan malu.

Cowok itu tersenyum menampilkan senyum manis hingga menambah daya ketampanannya, tapi bukannya meleleh karena senyumannya Rara justru gedek sama senyumnya dan tak tertarik sama sekali. Ia hanya ingin meminta tanda tangan, setelah itu dia bebas dari semuanya.

"Gue Bayu Aldebaran. Panggil aja Bayu," ucapnya lalu tersenyum kembali.

"Lo pasti dah tau lah gue siapa?" ucap Rara dengan PD-nya.

Pria itu tampak menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "maaf, kemaren kan lupa nanya nama pas lo dihukum."

Rara memutar bola matanya malas, "nih nama gue," ucap Rara sinis sambil menunjukan name tag nya.

Pria itu mengangguk, lalu ia berbalik badan hendak untuk pergi. Tapi, tangan besar Rara mencekal kepergiannya. Klise banget kalau cowok mencekal tangan cewek, lah ini? Cewek yang mencekal tangan cowok apalagi tangan Rara besar udah kaya kebalik ajah.

Pria itu tampak menautkan alisnya, "apa?" tanyanya.

"Eh, itu. Mmm, gue..... Itu lhoo!" ucapnya kesal karena Rara sungkan untuk mengatakan 'minta tanda tangan,' gengsi dong cewek kaya Rara harus minta tanda tangan ke cowok. Harusnya si cowok peka.

Cowok itu masih mengernyit heran, anatara bingung dengan berpikir. "Ga tau maksud lo, gue pergi ya!" pamitnya lalu melepaskan cekalan tangan Rara.

Rara menguatkan cekalannya, ia seperti tak mau berpisah dengan orang yang ia sayang. Tapi, bukan itu maksudnya. Rara cuma ingin minta tanda tangan.

"Apalagi si? Atau lo suka ya sama gue? Sorry ya, gue udah punya do'i yang lebih cantik dari lo," ucapnya.

Rara memutar bola matanya, "lah sapa juga yang suka sama lo? Gue tuh mau minta_" ucapannya terputus.

"Minta gue jawab perasaan lo kan?" tanyanya sambil menaik turunkan alis seperti menggoda Rara.

Rara kangsung menghempaskan tangan Bayu, "lo yang ke geeran. Gue cuma mau minta tanda tangan lo!"

"Ooh, lo mau minta karena buat dipajang di dinding rumah lo?"

"Serah lo aja dah, gue kesel ngomong sama sipanse kaya lo!" ucap Rara kesal, lalu meninggalkan Bayu yang masih diam di tempat.

Demi Diet! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang