• jujur •

7K 1.3K 44
                                    

inhong meletakkan jusnya dan langsung duduk bersila di samping jeongwoo.

mereka sedang berada di gazebo sederhana di taman belakang sekolah. biasanya kalau masih pagi belum ramai, jadi setelah pelajaran olahraga selesai lebih awal mereka lebih memilih untuk berkumpul di sana.

tidak seperti biasanya, haruto juga ikut berkumpul bersama mereka.

"kok lo tumben ngikut kita? eh- ngikut jeongwoo pasti ya." kata inhong.

"lo ngomong sama gue?" haruto yang baru saja duduk, mengalihkan pandangan ke inhong. inhong mengangguk.

"bukannya biasanya gue sama lo semua?"

"gak, orang lo biasanya sama bang jihoon sama temen-temennya."

"ya kan mereka lagi kelas."

haruto bergeser mendekati jeongwoo, saat junghwan dan yeongue baru datang dari kantin.

"diem aja lo, tumben?" tanya haruto. ia melirik ke arah jeongwoo yang sedang menyeruput es jeruknya. iya, jeongwoo suka es jeruk.

setelah meneguk es jeruknya, jeongwoo berdecak, "ya orang lagi minum masa mau ngomong."

"masih baper ya sama yang kemarin?" haruto tertawa kecil. tapi, jeongwoo hanya memutar bola matanya malas. ia lebih memilih untuk mendengarkan gibahan dari inhong.

"haru tau gak yang soal bang hyunsuk itu? beneran dikeluarin gara-gara berantem waktu itu, ya?" tanya inhong.

haruto menelan ludahnya, "ya iya."

"tapi katanya ada masalah baru lagi?"

"iya, ada yang ngelaporin dia malakin adek kelas."

jeongwoo langsung menoleh saat haruto menyelesaikan kalimatnya.

"sayang banget padahal udah kelas 3."

haruto berdecak, "ya biarin lah, salah dia sendiri."

sekitar setengah jam lebih mengobrol, akhirnya mereka kembali ke kelas untuk ganti baju.

seperti biasa, sorenya haruto pulang bersama jeongwoo. haruto yang menyadari perbedaan sikap jeongwoo seharian, mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan setelah ia menurunkan jeongwoo di depan rumahnya.

"kenapa sih, biasanya bacot." tanya haruto, sebelum jeongwoo memasuki rumahnya.

"sakit gigi," balas jeongwoo singkat, kemudian berbalik badan. haruto menarik lengan jeongwoo pelan, mencegahnya agar tidak buru-buru pergi.

"lo ngira gue yang ngelaporin ke guru soal bang hyunsuk malakin adek kelas?"

jeongwoo terdiam dan enggan untuk menatap haruto.

"iya, itu gue. apa masalahnya sekarang?"

jeongwoo menghela nafas berat, "beneran lo ternyata."

kini mereka sama sama terdiam, bingung harus mengucap apa lagi. haruto lebih memilih untuk menunggu jeongwoo buka suara, daripada ia menjawab kalimat jeongwoo.

"yaudah haru, makasih banyak ya." jeongwoo mengulas senyum, "oh ya, besok lo gak perlu nganterin gue pulang lagi deh." lanjutnya.

"kenapa?"

"gak ada duit buat gantiin bensin lo."

"gue juga gak minta gantiin."

jeongwoo mendengus kesal, "iya tapi dengan lo nganterin gue terus, jadinya uang lo abis buat beli bensin. kismin lo lama-lama."

"udah lah. bisa pulang sama lo aja itu udah gantiin uang bensin gue."

"hah?"

#. clbk ; hajeongwoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang