Pukul 04.00 mereka sudah membereskan semua yang mereka bawa, termasuk tenda dan yang lainnya. Mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju puncak tertinggi Pulau Jawa. Setapak demi setapak mereka lalui, dan jalanpun mulai memasuki area hutan dan padang savana yang begitu indah untuk dilihat.
"Bang, udah berhenti dulu, Riana capek banget." Ucap Riana sambil membungkukkan sedikit badannya itu.
"Kamu nggapapa dek? Istirahat dulu ya?" tanya Prass sambil menyodorkan botol minuman kepada Riana.
Nathan, Felin(pacar abangnya), serta Prass mulai menguatkan dan meyakinkan kepada Riana supaya bersemangat untuk mendaki. Karena baru pertama kali buat seoranb Riana yang notabene cewek yang jarang buat keluar rumah.
"Yaudah ayok kak, bang, kita lanjut lagi perjalanannya sebelum gelap." ucap Riana sambil berdiri.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan, dan sampailah mereka di Arcopodo, tempat pos bagi mereka untuk membuka tendanya kembali dan memberlakukan untuk istirahat. Karena mereka jam 02.00 akan menginjakkan kakinya untuk mendaki di puncak tertinggi Pulau Jawa, yaitu Gunung Semeru.
"Mohon perhatian yaa, untuk kali ini, kita harus tidur lebih awal, sekarang menunjukka jam pukul 21.00 itu artinya sebentar lagi kalian harus tidur karena nanti jam 02.00 kita harus bangun dan melanjutkan untuk mendaki, kali ini kita bener bener mendaki, semua barang bawaan kita tinggal disini, kita ngga boleh naik ke atas dengan membawa carier ini." Ucap Nathan.
"Dan kamu, Prass, jagain adek gue nanti waktu mendaki." Ucapan tersebut keluat dari Nathan yang seraya mempercayai Prass untuk menjaga adeknya dengan baik.
Waktu menunjukkan pukul 02.00 saatnya mereka untuk mendaki Puncak Tertinggi Pulau Jawa itu. Tak lupa mereka semua saling menguatkan pikiran mereka, mental, juga tak lupa saling menguatkan fisik mereka. Prass ingat kepada Riana bahwa Riana baru kali ini mendaki gunung setinggi ini, sekitar kurang lebih 3.700mdpl, kurang lebih segituan. Prass tiba" inget dengan ucapannya Nathan "gue kali ini harus bisa jagain Riana dari belakang," ucap batin Prass.
Mereka mulai menginjakkan kakinya dengan langkah yang begitu hati-hati.
Sruuuttutt
Bruuk"Awww!!" ucap Riana sambil mengelus dengkulnya itu.
"Kamu kenapa dek?" sontak Prass ketika melihat kejadian Riana terpeleset Prass berhasil menanyakan yang membuat Prass khawatir terhadap Riana.
"Riana cuma kepelset bang, kaki Riana sakit banget." Riana merengek kesakitan.
"Aduuhh! Mana ga bawa P3k lagi!" Kata Nathan yang sambil menepuk jidatnya.
"Udah lah bang! Ntar juga sembuh kok." ucap Riana seraya meyakinkan abangnya.
Dengan sigap Prass tanpa berpikir panjang langsung melepas semacam udeng yang masih melingkar di kepalanya. Udeng itu ia pake supaya rambutnya gak berhamburan ke mukanya.
"Sini kakinya. Lurusin dulu!" Ujar Prass sambil menuangkan Air ke kakinya Riana dan berniat membersihkan sisa tanah yang masih menempel di luka Riana.
"Ssssttt aduuuh!!!" Riana seketika menjerit kesakitan.
"Tahan dek, ini bentaran juga gak sakit lagi." Prass sambil melilitkan udengnya itu seraya menutupi luka Riana tersebut.
"Dek, puncak tertinggi Pulau Jawa sudah ada di depan mata kita." kata Nathan seraya memberi harapan penuh terhadap Riana supaya semangat mendaki.
"Prass, jagain adek gue di belakangnya yaa."
"Siap!" kata Prass.
Langkah demi langkah, akhirnya mereka sampai di puncak tertinggi Pulau Jawa, iya di Gunung Semeru. Riana seketika langsung meneteskan air matanya ketika melihat hamparan awan yang begitu luas nan indah bak lautan. Dengan ditemani cuaca yang begitu menjanjikan dan begitu cerah buat Riana.
Tak lupa moment-yang dilaluinya itu ia abadikan lewat kamera. Riana merasa heran ketika abangnya dan pacarnya itu berfoto-foto ria, bedan dengan Prass, yang hanya diam seakan menikmati keindahan yang Allah Ciptakan itu."Kak, kok ngga iku foto?" pertanyaan Riana sontak bikin kaget Prass yang sedang melihat keindahan itu.
Kira kira apa ya yang mau diucapkan sama Prass?
Garing yak? Atau gak nyambung? Part selanjutnya pasti dibikin baper deh. Kalau baper siih.
Vote, comment🖤🖤