09

3 2 0
                                    

Sesampainya di sebuah cafe Tea. Prass melambaikan tangannya ke pelayan.

"Selamat malam, mbak mas, mau pesan apa? " Tanya pelayan itu.

"Emm... Spageti sama orange juice ya mbak." Ucapnya ke pelayan. Setelah itu Prass melihat ke arah Riana "Lo pesen apa?" Tanyanya Prass.

"Eh. Iya mbak pesen milk shake aja satu."

"Lo ga makan? Kan dari tadi pagi Lo ga makan kan?" Tanya Prass.

"Emmm.. engga deh kak, lagi males aja." Jawaban Riana.

Pelayan pun meninggalkan meja dari Prass dan Riana. Setelah itu, mereka berdua hanya diam, hening, tidak ada suara yang keluar dari mereka sedikit pun, dan mereka hanya sibuk dengan ponsel masing-masing, yang terdengar hanyalah obrolan dari pelanggan yang lain. Tidak lama kemudian pelayan sudah datang dan menaruh makanan itu ke depan Mereka, kedatangan pelayan pun membuat mereka berdua kaget.

"Permisi mbak mas, ini makanannya." Ucap pelayan sambil menaruh makanan itu.

"Eh iya mbak makasih yaa" ucap Prass.

Riana yang memesan milk shake itu hanya mengaduk-aduk minuman itu sambil melamun.

"Ekhem! Kok cuma di aduk-aduk tuh minuman." Tanya Prass.

"Eh! I-iya kak hehehe." Jawaban Riana.

"Lo laper?"

"Engga kok kak." Ucap Riana dengan menunjukkan deretan giginya itu.

"Lo udah punya doi?" Tanya Prass. Ucapan Prass sukses membuat pipi Riana Blushing

"Hah?? Eh- emm.. anu... Belum kak. Heheh". Riana menjawab dengan gugup. "Emang kenapa kak?"

"Gapapa sih mata doang."

Setelah selesai makan di caffe Tea. Mereka menuju parkiran dan mengantarkan ke rumah Riana.

"Pegangan, nanti jatoh." Kata Prass. Membuat Riana melotot.

"Em? Iya kak iyaa." Jawaban Riana.

Sesampainya di rumah Riana, Riana turun dari motornya Prass dan menuju ke pintu utama.

"Makasih ya kak. Kakak ga mau masuk dulu?" Tanya Riana.

"Kapan-kapan aja dah dek, masih ada kerpeluan siih." Ucap Pras. "Duluan ya dek."

"Iya hati-hati ya kak."

Riana pun masuk kedalam rumahnya itu, kemudian merebahkan sejenak badannya itu ke kasur, karena seharian cukup lelah bagi Riana. Ia terus memandang ponselnya itu seraya menunggu notif dari seseorang.

Kira-kira siapa ya?
Vomment dulu ah!

The HikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang