08

6 2 0
                                    

"Kenapa dek? Kok bisa pingsan?" tanya Prass.

"Nggapapa kok kak, cuman pusing tadi terus ngga tau kenapa." Riana sambil menampakkan senyumannya.

"Yaudah, jangan kecapean, banyak istirahat, jangan lupa makan, minum vitamin, minum obat." Kata Prass.

***
Setelah itu, Prass beranjak pergi dari rumahnya Riana.
Mengingat yang tadi, Riana pun langsung mengingat ucapan Prass yang seketika membuat suara itu masih menggema di telinganya.

"Kak, kenapa ya setiap kali aku ketemu sama Kak Pras itu tiba2 seluruh badan aku langsung gemetar, lidah seakan beku layaknya es di kutub, ya hati juga dangdutan di dalem nih. Parah!!"

"Itu tandanya kamu suka paling deek." Ucap Nathan sambil tertawa.

"Yeuy!! Abang ini paan dah." Kini blushing mulai keluar di pipinya Riana.

"Gak usah blushing kale dek." Nathan hanya terkekeh liat ekspresi adeknya itu.

"Paan dah! Ngga solid banget rupanya." Riana memutar bola mata dengan wajah malas.

***
"Hay." Ucap Prass sambil tersenyum ke arah Riana.

"Hay juga kak."

"Hari Minggu ada acara ngga?" Pertanyaan Pras kali ini bikin Riana merasakan ada kupu-kupu banyak yang ingin membawanya terbang tanpa harus kembali turun.

"Eng- engga kayanya free deh kak. Kenapa?" Riana memberanikan diri untuk bertanya.

"Gapapa sih, aku pengen ngajak kamu jalan aja. Bisa gak?" Tanya Prass

"Emm iya boleh deh kak." Riana menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

***
Melihat Riana senyum-senyum tak karuan itu, Nathan langsung melontarkan pertanyaan kepada Riana.

"Dek? Kita ke dokter nanti ya? Kayanya obat lu mulai abis deh." Ucap Nathan sambil mengecek tubuh Riana panas atau tidak.

"Apaan sih bang? Ga tau Riana lagi seneng gini apa?" Riana sambil tersenyum.

"Ya boleh sih seneng, tapi ya ga kayak gini juga dong deek.. takut Lo Kesamben gue." Nathan hanya terkekeh dengan ucapan sendiri.

"Ih! Apaan sih bang? Ngacir banget omongannya."

Tanpa basa-basi Riana langsung ngomong kepada abangnya itu.

"Bang, tau nggak?" Ucap Riana

"Engga!" Langsung disambar oleh Nathan.

"Yaelah aku belum selesai ngomong Kaka. Main samber aja. Bego lu!"

"Yaudah sih cepetan ngomongnya."

"Tadi Kak Prass nanyain aku ada jadwal apa engga hari Minggu, terus aku jawab deh ga ada jadwal hari Minggu, nah dia langsung ngajak aku main kak." Ucap Riana sambil merasakan forsiran detak Jantungnya itu.

"Udah tau! Prass udah ijin sama gue." Ucapan Nathan sambil memutar bola matanya agar kesal.

"Lah Abang bolehin?." Dengan nada semangat.

"Selagi lu bahagia gue juga ikut bahagia" Ucap Nathan sambil mengelus rambut adeknya itu.

"Makasih Abang tercinta." Seketika wajah Riana berbinar ketika kakaknya mengizinkan untuk pergi bersama Prass.

VOMMENT:)


The HikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang