Dua

35 7 0
                                    

"Inginku tak banyak bisa selalu disampingmu dan tertawa bersama saja aku sudah senang"

Farid

"Maaf lo siapa ya? Jangan SKSD deh," ujar renaya dengan jutek.

"Lo ga kenal gue?" tanya pria tampan tersebut.

Renaya pun seketika berpikir dan mulai mengingat siapa pria tersebut. Melihat raut wajah renaya yg sedang berfikir keras pria tersebut pun langsung saja mengenalkan dirinya kepada renaya.

"Gue Vano Vanendra, lo masih lupa?" ucap vano memperkenalkan dirinya.

"Ouuhhh gue inget sekarang lo yg waktu itu nolongin gue kan pas hampir mau diganggu sama preman?" jawab renaya yg sudah mengingat vano.

Flashback on*

Saat itu renaya baru saja pulang eskul band di sekolah nya, ya renaya sangat suka dengan musik apalagi sejak kecil renaya sangat hobi menyanyi, sampai² dia memliki suara yg sangat merdu dan unik. Dan karena hobinya tersebut dia jadi mengikuti eskul band disekolahnya dengan dia yg menjadi vokalisnya.

Waktu sudah menunjukan pukul 17:00 WIB dan dia masih duduk di halte menunggu kendaraan umum yg lewat untuk mengantarkannya pulang ke kosannya.
Pada saat sedang menunggu tiba-tiba ada dua orang preman yg mendekati halte sepertinya dua preman tersebut sedang tidak sadarkan diri atau lebih tepatnya mabuk.

Sebagai wanita tentu saja renaya sedikit takut mengingat dia bukan perempuan yg mahir bela diri, dia hanya perempuan biasa.

Seketika renaya dikagetkan dengan dua preman tersebut yg sudah memegang tangannya otomatis renaya berteriak dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman preman tersebut.

"Lepasin gua anjing lu mau gue laporin polisi!!" ucap renaya membentak kedua preman tersebut.

"Diam cantik kita ga bakal nyakitin kamu kita cuma mau kamu temenin kita main" ucap salah satu preman tersebut.

"LEPASIN GUA BANGSAT LU UDAH BANGKOTAN JUGA, GUA TERIAK BARU TAU RASA LU!" teriak renaya dengan kesalnya.

"Waw aku lebih suka sama cewe yg sok jual mahal lebih menantang" ucap preman tersebut.

"ANJINGG LU, TOLONG....TOLONG..." teriak renaya.

"Udah mau malem sayang ga bakal ada yg nolongin kamu" ucap si preman yg satu.

Di tempat lain vano baru saja akan meninggalkan gerbang sekolahnya menggunakan motornya, saat akan berbelok samar² dia mendengar seperti ada perempuan yg meminta tolong, langsung saja vano mengarahkan motornya tersebut ke sumber suara.

Dan benar saja sesampainya di tempat ada perempuan yg menggunakan seragam yg sama dengannya sedang diganggu oleh dua preman yg vano tebak preman tersebut sedang tidak sadar.

Lansung saja vano turun dari motornya dan mengarahkan helm nya ke kepala salah satu preman tersebut, otomatis preman tersebut pingsan dan tak sadarkan diri. Melihat temannya terkulai pingsan langsung saja preman yg satu berlari kabur karena dia takut akan dibawa ke kantor polisi.

RENAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang