Rusia Galau

5.7K 403 116
                                    

Rusia terdiam di ruang tamu. Sudah berapa kali ia menghembuskan napasnya. Lelah.

Ponsel hitam canggihnya tergeletak di meja kaca. Seolah tidak ingin menyentuhnya, Rusia beranjak dari ruang tamu. Dia berjalan ke luar rumah di tengah badainya salju.

Nghadapi badai salju aja biasa aja. Bagaimana dengan badai salju+petir+hujan es :)

Ukraina dan Belarus yang sedari tadi memperhatikan Rusia kebingungan. Pasalnya, Rusia tidak pernah seperti itu. Dia selalu tersenyum(?), aktif, dan menebarkan aura seramnya di mana-mana. Tapi, kini Rusia tidak melakukan hal itu.

"Seperti bukan dirinya," kata Ukraina.

"Hm," Belarus membalasnya dengan berdehem.

"Sebaiknya aku harus memberitahu mereka kalau mood Rusia tidak baik!" Ukraina buru-buru mengeluarkan ponselnya dan mengirimi pesan di grup chat.

☆☆☆

Hari ini ada world meeting. Seperti biasa, world meeting tidak berjalan lancar.

Amerika berteriak "I am hero!" di setiap kalimatnya. Dia tidak segan-segan memaksa para personifikasi mematuhi keinginannya. Italy sibuk memakan pastanya sampai mejanya belepotan saus tomat.

"Eeew ... Italy! Jangan makan di acara penting ini!" Germany berteriak kesal.

"Potato Bastards! Memang apa salahnya memakan makanan dewa ini?! Pasta ini sangat enak, you bit**!!!" Teriak Romano.

Germany terdiam sembari menahan urat nadi penuh kemarahan.

"Duuuh~ puspuspus~ goda abang dong, dek ...," kata Francis pada Malaysia. Malaysia langsung bergidik ngeri. Masa iya sesama cowok harus saling menggoda?

"Khahahahaha! Aku adalah bajak laut terbaik!!! Siap menghancurkan neptunus dengan semvakku!!!" Teriak England sambil menari-nari di atas mejanya sambil memegang bir.

"Asw! Cewek ini kuat bener! Gue bakal ngalahin si Sweden itu!" Teriak Denmark sambil memainkan game ponselnya.

"Apa salah dan dosaku, Sayang ... cinta suciku kau buang-buang ... lihatlah jurus yang kuberikan, jaran goyang ... jaran goyang ... ehek! Huek! Ohok!" Netherlands yang sedang mabuk ganja menyanyi Jaran Goyang sambil terbatuk-batuk. Doi lagi patah hati sama Dirga.

Doi ditolak 500000+ kali oleh si Dirga.

Indonesia yang kebetulan nonton adegan Neth nembak bapaknya (baca:Dirga) ditolak malah tersenyum penuh kepuasan.


"Waah, Indo~ jarang-jarang lu tersenyum~" goda Philippines.

Doi gak tau kalau senyum Indo gak sesuai ekspetasinya.

"Waaaaa berita baruuuu!" Singapore seneng.


"Woiii! Apa-apaan nieh?! Pantatku kok jadi merah-merah gini?!" Jerit China saat mengetahui pantatnya jadi merah membara lantaran pantatnya nginjak tomat segar.

"Asw! China lagi menstruasi!!!" Jerit Spain.

"Aaaah?! Mana?! Mana?!" Japan mendadak kalang kabut sambil mengeluarkan kamera andalannya.

Begitulah keadaan World Meeting yang tak ada faedahnya sama sekali.

Walau semua personifikasi sibuk sendiri alias gila-gilaan sendiri, hanya Rusia yang masih normal. Doi duduk di kursinya sambil menghela napas berat.

"Kamu tidak apa-apa?"

Suara yang tenang dan lembut menggelitik telinga Rusia. Rusia pun langsung menoleh ke arah sumber suara itu.

Aaah ....

Sosok bidadara yang tampan dan mungil. Dia bagaikan turun dari langit dengan sayap membentang lebar. Pakaian militer coklatnya yang bergerak-gerak tertiup angin. Peci hitam dengan bendera Indonesia berukuran mini menambah kesan dewasanya itu.

Dirga ....

"Dirga ...."

"Kamu terlihat murung. Ada apa?"

Mata Rusia berbinar-binar. Betapa senangnya hatinya saat mengetahui ada orang lain yang memperhatikan keadaannya. Enggak kayak personifikasi lain yang sebentar lagi masuk ke dalam kelompok orang gila.

"Jika kamu ada masalah, kamu bisa nyeritain ke aku," kata Dirga sambil tersenyum.

Btw, Dirga nih jadi meditator, yak. Doi diajak Germany karena kalau Dirga marah pasti serem :3

"..... yakin?"

Dirga mengangguk.

".... kalau begitu ...."

".... boleh aku mencium bibirmu?  Bibirmu terlihat lembut dan manis," kara Rusia.

.......

.......

Krik ... krik ... krik ....

"Mesum! Jadi ini yang kamu keluhkan, hah?!"

"Habisnye kamu bilang mo dengerin masalahku. Berarti kamu bakal ngelakuin apa pun untukku kan?" Tanya Rusia.

"Iys sih ... tapi kan gak gini juga!!!" Jawab Dirga kesal.

"Kalau gitu boleh cium leher, dahi, dan pipimu?" Tanya Rusia. "Wangimu enak sih ...."

"GAK!"

"Ayolaaah!" Rusia bersikeras.

"Pokoknya ogah! Sana, pergi ke rumah sakit jiwa, gih!!!" Dirga melesat pergi sambil berlari.

Merasa tak mau kehilangan kesempatan ini, Rusia langsung berlari mengejar Dirga.

"PERGI SANA, WOY!!!!" Jerit Dirga sambil menjerit-jerit nangis.

"Gak akan sebelum aku merasakan lembutnya bibirmu, da!!!" Sahut Rusia sambil berlari mengejar Dirga.

"OGAAAAHHHH!!!!!!"

Demikianlah hari yang penuh kebahagiaan(?). World Meeting yang diselenggarakan di USA berakhir mengenaskan.

(Terutama Dirga yang masih dikejar-kejar oleh Rusia).

Udah gitu anaknya gak nolongin sama sekali :)

The End

Hetalia on Chat! [Kumpulan percakapan aneh para Hetalia] (LANJUT DI BLOG AUTHOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang