Sepanjang film diputar lenganmu tetap merangkul bahuku. Kepalamu kau sandarkan pada kepalaku yang hanya sebatas bahumu.
Aku nyaman, tentu saja.
Hingga pada putaran akhir cerita, kau mendengkus kesal, wajahmu pun begitu cemberut.
Aku kira kau menyesal telah mengajakku menonton, tapi kau bilang kau sebal karena ceritanya begitu cepat selesai.
Aku mendongak menatapmu dengan alis yang saling bertaut. Kenapa? Lalu kau jawab, karena aku ingin malam ini menjadi malam yang panjang, untuk aku lalui berdua bersamamu. Aku ingin waktu berputar begitu lamban hingga aku tetap bisa merangkulmu dalam dekapku.
Lagi kau tersenyum berlesung pipit, aku ikut tersenyum sepertimu.
Kau mencium dahiku lama.
Akhirnya kita kembali menonton film hingga waktu menunjukkan pukul dua pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titip Rindu Untuk Randu
PoetrySemua masih sama, tentangmu begitu menguasai. Kata orang cinta itu akan menemukan jalan pulang. Dan mungkin itu semua ada benarnya. Kau menemukan tempatmu pulang, sedangkan aku masih tersesat di jalan yang kau buat tak berujung. Copyright ©2019 by D...