Istirahat kala itu kita habiskan berdua di kantin. Kau mengajakku duduk di bangku favoritmu.
Kau menuntunku menuju pokok kantin, yang aku tidak sadari adalah disana banyak teman-temanmu. Mungkin karena pandanganku terhalang oleh punggung tegapmu itu.
Lalu kau mempersilahkanku untuk duduk terlebih dahulu, duduk di bangku kesayangan yang kata teman-temanmu tidak boleh diduduki oleh orang lain selain dirimu.
Artinya aku adalah satu-satunya orang yang kau biarkan duduk di bangku kesayanganmu itu.
Aku tersenyum.
How swetie you are.
Lalu satu persatu temanmu memperkenalkan diri, yang baru aku sadari mereka semua adalah laki-laki. Tapi tak apa, asal ada kau aku merasa nyaman dan terlindungi.
Satu dari temanmu berkata, betapa beruntungnya kau memiliki perempuan seperti aku.
Kau mengiyakan sambil membawa tanganku untuk kau genggam di kolong bangku.
Aku pun setuju, karena aku sama beruntungnya sepertimu.
Aku beruntung memiliki lelaki sepeti dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titip Rindu Untuk Randu
PoesíaSemua masih sama, tentangmu begitu menguasai. Kata orang cinta itu akan menemukan jalan pulang. Dan mungkin itu semua ada benarnya. Kau menemukan tempatmu pulang, sedangkan aku masih tersesat di jalan yang kau buat tak berujung. Copyright ©2019 by D...