Saat itu kau membawa mobil, katamu agar terlihat lebih keren. Aku hanya terkikik geli sambil memasang seat belt.
Sepanjang jalan kau terus bercerita tentang acara ulang tahun sekolah tadi.
Katamu, kau sangat bahagia, lebih-lebih ada aku yang berada disampingmu.
Kau terus mengingat-ingat setiap momen yang kita lewati dengan mata yang berbinar.
Hening, tepat saat lampu merah menyala kau diam. Aku mengernyit lalu menoleh kearahmu.
Kau hanya diam, menatap lurus-lurus kedepan, tanganmu sudah tidak memegang stir lagi. Kau seperti sedang berfikir keras.
Lalu dalam satu kali hentak, kau menarikku kedalam pelukanmu, kau mengangkat daguku, dan kau mengecup bibirku berulang kali, hingga kecupan itu berganti menjadi lumatan. Aku terbawa suasa, aku membalas lumatanmu.
Lalu suara klakson yang begitu nyaring dari mobil belakang membuatmu melepaskan ciuman itu.
Kau menatap mataku sendu, mengusap lembut bibir bawahku sebelum kembali melajukan mobil.
"Kamu manis," katamu sambil membawa tanganku untuk kau kecup.
Aku diam membatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titip Rindu Untuk Randu
PoetrySemua masih sama, tentangmu begitu menguasai. Kata orang cinta itu akan menemukan jalan pulang. Dan mungkin itu semua ada benarnya. Kau menemukan tempatmu pulang, sedangkan aku masih tersesat di jalan yang kau buat tak berujung. Copyright ©2019 by D...