하나

4.2K 421 16
                                    

Jangan lupa vote nya ☆


"Soobin hyung bisakah kau membantuku sebentar?"  Tanya laki-laki manis dengan wajah barat.

"N-ne??" Yang di panggil sedikit kaget, pasalnya ia sedang melamun sambil mengaduk adonan Cake.

"Aish, jinjja kau melamun lagi hyung!!"

"Ehm, maaf beberapa hari ini aku sedang banyak pikiran," ucap Soobin, benar saja entah kenapa beberapa hari ini ia merasa banyak beban yang ia pikirkan.

"Kalau begitu kau harus banyak istirahat hyung, atau setidaknya ambil cuti selama beberapa hari kedepan-"

"Tapi, aku merasa tidak enak jika harus cuti dengan Seokjin hyung, aku sudah banyak merepotkan dia." Soobin bersandar pada meja dapur.

Dia sudah banyak merepotkan Seokjin, pemilik cafe tempat ia part time sekarang ini. Ia hanyalah Mahasiswa biasa, ia berani keluar dari pack nya pun karena nekat.

Kalau tidak mendengar secara diam diam, saat ia akan di jodohkan kepasa Alpha satu pack nya, mungkin saat ini ia masih di Ansan, tempat asalnya.

Masih menikmati menjadi Omega yang dimanja oleh kedua orang tuanya. Mengingat ia anak bungsu.

Tapi setelah mendengar rencana orang tuanya itu, ia memutuskan untuk ke Seoul, dengan dalih melanjutkan pendidikan, padahal ia menghindar. Appa dan Eomma nya tidak bisa melarang ke inginan si bungsu.

Lalu saat ia di pertama kali menginjakan kaki di Seoul, ia bertemu dengan Namjoon seorang Alpha, sepupu jauhnya dan berikutnya dikenalkan kepada Seokjin, Mate Namjoon.

Seokjin banyak membantu dirinya saat banyak kesulitan di Seoul, berbagi banyak hal. Bukan ia tidak ingin mengadu kepada kedua orang tuanya. Akan tetapi sudah di pastikan ia akan di seret kembali ke Ansan jika membeberkan hal hal sulit kepada mereka.

"Aku yakin Seokjin hyung tidak akan marah, kau tidak pernah mengambil cuti sebelumnya, bahkan cuti heat pun tidak." Soobin sedikit terdiam, satu masalah lagi yang kalian harus tahu.

Dia mengalami keterlambatan perkembangan. Menginjak umur duapuluh tahun di tahun ini, ia belum mendapatkan heat pertamanya. Entah kenapa.

Ia takut untuk berbicara kepada semua orang, termasuk Kai, sahabat keturunan America, yang saat ini sedang berbicara dengannya.

"Nanti aku bantu berbicara dengan Seokjin hyung," ucap Kai semangat. Soobin hanya tersenyum maklum, sahabatnya satu ini selalu ceria.

Yeonjun, laki-laki dengan baju kaos hitam, dan ripped jeans, menambahkan kesan manly laki-laki tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun, laki-laki dengan baju kaos hitam, dan ripped jeans, menambahkan kesan manly laki-laki tersebut. Dengan bisep tercetak jelas, mengingat kaos yang ia pakai sangat pas di tubuhnya.

Dengan mata seperti rubah, dia adalah seorang Alpha kuat, itu teelihat jelas bagaimana dia saat ini yang sedang memukuli para Beta yang akan melecehkan seorang Omega lemah.

Ia benci itu, walaupun ia brengsek tapi sungguh melihat ada yang lebih menjijikan dari dirinya, itu sangat membuat darah di tubuhnya mendidih seketika.

Para Beta itu lari, saat Yeonjun lengah.

"Ya! Beta sialan kemari kau jangan kabur, brengsek." Yeonjun mengusap sudut bibirnya yang sedikit robek.

"Hah! Jinjja jika bertemu lagi akan aku patahkan tungkai kaki mereka, membuang tenagaku," setelah itu ia menatap Omega yang berjongkok takut, menelungkupkan kepala di lututnya.

"Hei, tenang mereka sudah pergi." Yeonjun berusaha meraih lengan Omega itu, tapi segera di tepis.

"Pergi!" Ia gemetar, sedangkan Yeonjun berjongkok mensejajarkan tubuh mereka.

"Apa kau takut? Tenanglah aku akan mengantarmu pulang," berusaha menenangkan Omega itu, lalu sesaat kemudian sang Omega mendongakan kepalanya.

Mata mereka bersitatap. Yeonjun terpaku saat mendapatkan mata sendu tersebut dengan pipi yang basah sisa menangis.

"Cantik," batin Yeonjun.

Lalu Yeonjun mencium aroma Lilly bercampur Violet, lembut. Ia merasakan kenyamanan saat mencium aroma dari Omega di hadapannya ini.

"Mate?" Tanya Omega itu ambigu, antara pertanyaan dan pernyataan.

Yeonjun tertegun saat mendengar suara parau Omega tersebut.

"Maksudmu?" Yeonjun berusaha bertanya lagi, takut ia salah mendengar. Sungguh saat ini ia cemas.

"Tidak lupakan, hanya saja aku mencium aroma mint dan woody yang kuat, mungkin hanya penciumanku yang terlalu tajam," dengan getaran di tubuhnya saat berbicara, tanda sang empu gugup.

Yeonjun bungkam.

My MATE • YeonBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang