여덟

2.2K 298 15
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak💙🧡

Jihoon duduk menunggu pesanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jihoon duduk menunggu pesanannya. Saat ini ia sedang duduk di warung kaki lima yang menjual jajangmyeon, entah kenapa dia sedang menginginkan itu, apa ini yang di sebut ngidam?

Warung ini sangat ramai, mengingat sudah masuk jam makan siang, dan mungkin memang ini tempat makan kaki lima paling enak.

"Hai, boleh duduk disini dengan istriku, tempat duduknya sudah penuh," ucap seseorang yang membuat Jihoon mengalihkan atensinya dari melihat lihat warung menjadi melihat pria tinggi dengan wajah tiongkok.

"Tentu saja, masih kosong dihadapanku." Jihoon tersenyum ramah, mempersilahkan sepasang Alpha dan Omega tersebut untuk duduk.

Terlihat sang Omega yang kesulitan untuk duduk dengan perut besarnya, dengan sigap Jihoon membantu Omega itu duduk, yang dibalas senyum ramah sang Omega.

"Terima kasih," ucap Omega itu ramah.

"Apa kalian sudah memesan?" Tanya Jihoon.

"Sudah dan kebetulan sekali menemukan kursi kosong denganmu." Jihoon mengangguk.

"Oh ya perkenalkan aku Lai Guanlin." Jihoon tersenyum ramah.

"Park Jihoon," balas Jihoon tak kalah ramah, lalu kedua pasangan itu kaget.

"Sungguh? Wah ini terdengar lucu, namaku juga Park Jihoon." Ucap Omega itu yang saat ini tertawa.

"Apa kita kembaran?" Tanya Jihoon geli.

"Aku pikir begitu  harus aku tanyakan kepada kedua orangtua ku " ucap Omega itu terkekeh geli.

"Baiklah, jadi kalian akan sama sama memanggil Jihoon? Itu akan lucu," nampaknya Guanlin ikut tertawa memikirkan jika saja ada seseorang yang memanggil salah satu dari mereka, dan mereka berdua akan melihat secara bersamaan.

"Aku biasa dipanggil Ji," ucap Jihoon dewasa dengan perut bulatnya.

"Hmm, aku pikir itu akan mudah, karena orang biasa memanggilku Hoon." Jihoon dewasa mengangguk samar.

"Apa pekerjaanmu, sepertinya kau nampak lelah?"

"Aku masih kuliah, mungkin karena aku sedang stress karena sedang menyusun tesisku."

"Omo! Sungguh? Aku pikir kau terlalu muda untuk hamil." Jihoon dewasa nampak ragu saat menyebut kata hamil.

"Oh, apakah terlihat jika aku sedang hamil??" Tanya Jihoon muda, sedangkan yang ditanya mengangguk.

"Aku juga sedang merasakan hamil, akan mudah melihat Omega lainnya sedang hamil atau tidak." Jihoon muda mengangguk, mungkin itu insting sesama Omega.

Tak lama makanan mereka datang, dan obrolan terus berlanjut, membuat mereka seperti akrab padahal baru beberapa saat berkenalan.

"Beomgyu, apa benar kau akan melanjutkan kuliah mastermu di US??" Saat ini Seokjin dan yang lainnnya sedang berkumpul untuk merayakan musim panas, ini akan rutin dirayakan setiap tahun, entah itu sekedar membakar jagung atau BBQ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beomgyu, apa benar kau akan melanjutkan kuliah mastermu di US??" Saat ini Seokjin dan yang lainnnya sedang berkumpul untuk merayakan musim panas, ini akan rutin dirayakan setiap tahun, entah itu sekedar membakar jagung atau BBQ.

"Aku yakin hyung, peluang kerja dan skillku juga sangat besar disana, tidak akan sulit untukku mencari pekerjaan." Seokjin mengangguk paham.

"Aku punya teman di sana, namanya Kim Namjoon, mungkin aku akan mengatakan kepadanya untuk membantumu mengurus berbagai hal disana," Beomgyu tersenyum kearah Seokjin.

"Kau selalu mau di repotkan oleh kami hyung, padahal kami tidak memiliki darah yang sama padamu," ucap Beomgyu yang di setujui oleh Kai yang saat ini sedang membuat bumbu BBQ.

"Kalian semua sudah seperti adik bagiku, tidak peduli jika kita bukan dari orang tua yang sama." Seokjin berkata tulus.

"Hyung cepatlah cari pasangan, dan segera menikah," itu suara Taehyung yang sedang membalik-balikkan daging.

"Betul hyung, biar ada yang menjagamu, kau tahu kami tidak selamanya ada di sisimu, ada saatnya kita akan menjalani rutinitas masing-masing."

"Aigo, uri Taehyun bijak sekali." Seokjin meledek Taehyun, membuat sang Alpha mendengus malas.

"Yoongi hyung kau salah, cara membuat bumbu pastanya bukan seperti itu aish." Taehyun bersungut-sungut, sedangkan Yoongi menatap Taehyun nyalang.

"Kau saja kalau begitu yang membuat, aku malas lebih naik tidur." Yoongi melenggang pergi meninggalkan halaman belakanh rumah Seokjin.

"Aku harap kalian mengerti hormon Yoongi sedang tidak stabil," ucap Taehyung, merasa tak enak dengan sikap Yoongi sering kali berubah-ubah moodnya.

"Tidak masalah hyung, kami mengerti memang orang hamilkan akan senang sekali tidur."

"Oh ya, omong-omong dimana Soobin??" Tanya Seokjin saat merasakan ada yang kurang.

"Ada di dalam hyung, dia sedang merebus pasta," jawab Kai yang di angguki Seokjin.

"Waktu cepat sekali ya berjalan, padahal aku merasakan baru kemarin bertemu kalian, masih memakai seragam sekolah, dan aku akan di rusuhi kalian setiap kalian kemari." Taehyung terkekeh saat mendengar penuturan Seokjin.

"Jangan begitu hyung, itu akan nampak sekali kau sudah tua," akhirnya Taehyung tertawa lepas.

"Sudahlah, toh memang benar umurku bahkan sudah 27 tahun."

"Carilah pasangan yang bisa membahagiakanmu hyung, jangan menanti seseorang yang bahkan tidak pasti keberadaannya dimana." Taehyung berucap lagi, dialah yang paling sering mengingatkan Seokjin untuk segara mencari pasangan.

"Terima kasih, tapi aku masih senang seperti ini."

My MATE • YeonBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang