Sebelum Prolog

8 1 0
                                    

Tawa kami tetap berlanjut hingga jam istirahat selesai ditandai dengan bunyi bel ,Rian memasang penanda halaman dan menutup bukunya.

" sampai jumpa lagi, Hana "

" iya , sampai jumpa "

Aku tidak tau kapan lagi kami akan bertemu lagi , tapi pertanyaanku terjawab dengan sendirinya

" Hana ,apa kau akan datang lagi disini saat jam istirahat kedua ? "

" ya , aku selalu datang disini setiap hari saat jam istirahat "

" oh begitu , berarti akan bertemu di setiap jam istiirahat , karena aku juga datang disini setiap hari "

Dia meninggalkan meja dan keluar dari perpustakaan, Aku tahu kami akan bertemu lagi ,tapi tetap saja perasaan sedih akan perpisahan tetap ada.

Seperti de javu, hal yang kita rasakan sekarang seperti pernah kita alami sebelumnya ,rasa sedih karena perpisahan yang pernah aku alami sebelumnya.

hal tersebut menjadi awal munculnya kutukan ini, hal yang membuat diriku dapat membaca perasaan orang lain terhadapku, tragedi yang cukup membuatku frustasi, sebuah kecelekaan.

" ayah... ayah.. ? "

Suara Roda berputar memenuhi lorong rumah sakit,aku dan ibuku mengikuti ayahku yang sedang terbaring sekarat di bawah menuju UGD oleh perawat.

" Hana, jadilah anak yang baik dan pintar, dan temukan teman yang akrab dan mau berbagi denganmu "

" ay- "

" maaf kalian tidak bisa masuk kedalam "

Seketika perawat itu menahan kami mengikuti ayahku di pintu masuk UGD,
Kata ayahku tersebut menjadi kata-kata terakhir yang di berikan kepadaku.

Tidak ada yang bisa Aku dan Ibuku lakukan kami hanya bisa menunggu dan menunggu ,Dokter datang kepada kami, yang kami harapkan adalah kabar baik.

Tapi terkadang suatu hal yang selalu kita harapkan tidak terjadi , kabar tersebut membuat ibuku menangis dan Aku...

Aku tidak tau harus melakukan apa, Aku bingung ,aku tidak tau harus menanggap berita itu seperti apa . Apa harus menangis? tapi bukankah hal itu adalah yang salah dan membohongi diri sendiri, karena mengalami goncangan yang cukup keras sehingga aku tidak dapat merasakan perasaan sedih.

Kalian mungkin menganggapku seorang yang jahat dan tidak berperasaan, tapi menurutku tidak begitu, itu datang begitu saja, Aku tidak merasakan apapun Sampai goncangan hebat tersebut meredah Aku...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Tidak menangis sedikitpun "

my feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang