7 pembaca

1 1 0
                                    

Uhukmm..!

Suara batuk itu pun memberi jarak antara kami, setelah melihata arah suara tersebut ternyata itu maria

"bukankah hal tersebut dilarang dilakukan di perpustakaan, eh bukan, itu memang dilarang !!"

Kesalahpahaman tersebut membuat penjaga perpustakaan tersebut  mengeluarkan logat daerahnya.

" seperti nya kamu salah paham, Maria"

" Rian, aku melihatnya sendiri kalian melakukan hal tidak senonoh dan kehidupan  kalian akan suram kalian akan dikucilkan oleh masyarakat"

" tunggu kalian sudah saling mengenal? "

"Tentu saja, bagaimana aku tidak mengenal semua siswa yang datang disini, bahkan siswa yang datang disini hanya setengah lusin, Tapi pengalihan pembicaraan mu itu tidak akan menghentikanku untuk mencegah Masalah besar yang akan kalian hadapi nantinya"

Dia menggunakan satuan yang tidak lazim digunakan dalam menghitung jumlah orang, dan juga kesalahpahaman itu terlalu membuat pikiran nya terlalu jauh, maksudku dia terlalu sentimen dengan apa hal yang akan datang di masa depan

Setelah duduk menjelaskan kesalahpahaman tersebut , walaupun agak susah menjelaskannya kepada penjaga perpustakaan ini.

"Oh jadi begitu, Hana hanya senang dia tidal dikhianati oleh Rian"

"sudahlah jangan dibahas lagi,  hal itu membuatku malu"

Bagaimana aku tidak malu, aku yang sedang memeluk seorang laki-laki yang di pergoki oleh penjaga perpustakaan.

"aku juga tidak menyangka kalian akan berteman juga"

"tentu saja hanya Hana siswa aku temui di sini selain kamu ,jadi aku menganggap dia sebagai orang menarik"

Jujur saja kata kata tersebut cukup menyentuh hatiku, orang lain juga pasti senang dianggap istimewa oleh orang lain,

Tapi ada juga yang menngganjal dipikiranku

"tunggu, maria bilang ada setengah lusin siswa yang datang disini"

"ya, kenapa"

"apa kamu tahu nama-nama mereka?"

"tentu, tanpa menghitung saya, ada 6 orang, Hana, Rian, Lisa, fani, dan Rama , dan iqbal dan kami juga punya sebutan yaitu tujuh pembaca, Hana si pengertian , Rian si pelawak, dan Maria si sentimentil"

"Apa maksudnya sebutan itu"

"aku tidak tau ,aku hanya menemukannya di selembaran kertas di meja penjaga perpustakaan "

Rian pun menyangkal hal itu

"palingan itu hanya isengan orang yang jahil"

"tapi dia tahu nama kita dan bahkan sifat asli kita,berarti dia orang yang selalu memperhatikan kita"

"selain itu, kenapa aku tidak pernah bertemu mereka disini"

"tentu saja, sekolah ini sekarang lagi kekurangan guru, jadi ada beberapa kelas yang memiliki jam istirahat yang berbeda ,dan lisa ,dia jug penjaga perpustakaan untuk siswa yang memiliki  jam istirahat yang berbeda"

"jadi begitu ceritanya "

Seketika jam istirahat pun selesai

Maria pun berdiri

"jadi aku kekelas dulu , kalian juga harus kekelas nanti kalian bisa terlambat"

Karena rasa penasaran ku menggebu-gebu

"tunggu maria, apa aku bisa menunggu sampai Lisa dan lainnya datang kesini"

"sampai begitu penasarannya kamu dengan mereka yah,  tapi tetap saja mereka biasanya datang 15 menit lagi, jadi kalian mungkin akan terlambat , dan nilai kalian anjlok, dan masa depan kalian akan suram dan kalian akan melakukan tindak kriminal dan kalian akan dipenja-"

Rian yang mulai kesal

"baiklah... baiklah kami kekelas sekarang"

"tentu saja nanti kalian akan berterimakasih nantinya jika"

Saat keluar dari perpustakaan, Rian dan aku berpapasan dengan siswi berkacamata menunduk sambil membawa bola kaca, sebenarnya aku sudah tau ada orang yang mau datang di perpustakaan di tapi aku tetap terkejut

"Permisi... "

Akupun berkata pada Rian
"Rian ,kamu lihat dia masuk keperpustakaan "

"Berarti dia salah satu dari tujuh pembaca"
Saat maria keluar "

Maria pun keluar dari perpustakaan

"Maria,  apa kau kenal dengan siswi berkaca mata itu?"

"dia selalu datang ke perpustakaan sebelum penjaga perpustakaan berikutnya datang tapi dia tidak mau mendengar, karena aku lihat dia seperfi orang jadi aku biarkan saja"

"jadi siapa namanya? "

" dia salah satu dari tujuh pembaca,

.
.
.
.
.
.
.
.
Fani si peramal"

my feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang