Ramalan

1 1 0
                                    

  Seminggu lebih saat pertama kali aku bertemu Rian, dia aneh, lucu, dan cukup membuatku penasaran, aku berpikir seperti itu sambil menuju toilet wanita dengan baju berlumuran jus jeruk.

Beberapa menit sebelumnya saat aku ingin ke perpustakaan saat jam istirahat ada siswi yang mengaku tidak sengaja menumpahkan jusnya tersebut dibajuku, sebenarnya aku sudah tau tujuannya dengan bantuan kutukan ini,dia ingin membuat ku malu dihadapan orang dengan baju yang kotor, aku sempat menghindar tapi begini lah..,

Aku berpikir bahwa Rian sedang menungguku di perpustakaan, saat aku ingin membuka pintu toilet sudah merasakan ada siswi lain, tapi dia sepertinya sudah menungguku, tapi maksudnya apa ini?, apa dia akan mengerjaiku juga kutukan memberi informasi yang samar, saat siswi yang menumpahkan jus itu juga, aku terlambat menghindar, sebab kutukan sudah mulai samar, aku berpikir apa kutukan ini akan hilang , hal tersebut bermula saat rian memelukku setelah itu kutukan ini mulai terasa pudar.

"tunggu dulu, dia kan... "

Akupun membuka pintu toilet tersebut siswi itu berbalik

"aku sudah menunggumu Hana"

Ternyata dia Fani si peramal

"apa kau perlu sesuatu? "

"aku meramal diriku sendiri dan aku harus menemui, dan juga ramalan menyuruh menunggu disini "

"menunggu ku?, di toilet wanita!?? "

"Sebelum itu kau bisa memakai baju ini"

"kau membawa baju cadangan"

"ya, hal itu juga dikatakan oleh ramalan itu"

"terima kasih"

Akupun mengganti bajuku, kemudian kami bersama-sama menuju perpustakaan

"tunggu bukannya saat ini kelasmu belum waktunya istirahat? "

"ya, aku bolos"

"BO.. BO...BOLOS!!? "

"benar, dan juga kau tidak harus berteriak seperti itu didepan perpustakaan "

Kami pun masuk kedalam perpustakaan

"Halo Maria!!"

"hai, ha..., Fani?,  apa yang kau..., apa kau bolos!!? "

"benar, tapi kau tidak harus berteria-"

"yang benar saja kau bolos, oh.. Astaga apa yang kau lakukan  ,apa kau tidak takut ,masa depanmu di pertaruhkan!!,  kau tau bagaimana keras nya hidup dijalan"

Maria yang sentimentil terhadap hal seperti ini

"jangan bicara masa depan padaku"

"ouhhh...  Kau benar, ya kau peramal, tapi-"

"ada hal yang lebih penting, ayo Hana!"

"maaf, Maria "

Aku dan fanni pun menuju ke meja dimana aku dan Rian duduk

"maaf Rian aku terlambat, soalnya ada suatu kecelakaan sedikit"

"tidak apa-apa, yang kamu baik-baik sa-,tunggu kamu fanni kan?"

"ada hal yang penting yang ingin aku bicarakan, tentang kalian ,apa aku boleh duduk? "

"ya, silahkan"

Kami bertigapun duduk, dan kemudian fanni mengeluarkan bola kaca dan menaruhnya dimeja, dia kemudian mengarahkan telapak tangannya pada benda itu, kemudian benda itu bersinar. Sontak aku dan Rian kaget,

"kalian akan mendapatkan sebuah masalah dan jawaban"

"ya..? "

"kalian mendengar nya,  kalian akan mendapatkan masalah dan jawaban "

Rian yang agak kaget dengan kata-kata dari fanni
"apa yg akn terjadi? "

"aku tidak bisa memberi tahu, karena jika saya memberi tahumu maka masa depan akan berubah,  salah satu aturan dari seorang peramal yaitu tidak merubah suatu apapun di masa depan, ada beberapa orang tidak mendengar, tapi kejadian itu tetap terjadi"

Akupun berpikir bahwa ada hal lain yang bisa kami ketahui

"apa tidak ada hal yang dapat kau beritahukan lagi"

"sepertinya ada,6 maret"

"apa? "

"Kejadian itu terjadi tanggal 6 maret"

Akupun sontak berdiri

Rian." ada apa Hana? "

Tanggal itu.....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"hari ulang tahunku"



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang