Tujuh

50 8 5
                                    

Walau keluarga lo udah hancur, bukan berarti hidup lo harus ikut hancur juga. Ingat, masa depan itu adalah milik lo sendiri, bukan milik mereka yang sekarang lebih memilih untuk hancur.

@Quinzha Michellin Agatha

"Kenapa kamu merokok?"

"Tidak bu"

"Dengar ibu baik-baik, ibu tau keluarga kamu tidak harmonis lagi dan ibu minta maaf sudah lancang mengatakannya. Tapi kamu harus tau, walau pun keluarga kamu hancur, kamu jangan menghancurkan diri kamu sendiri, hidup kamu masih panjang, cukup ambil hal positif dan jadikan pedoman untuk kamu" ucap bu Ewi.

"Iya, bu maafkan saya"

Tanpa sengaja Quin mendengar perbincangan ibu Ewi dan cowok yang bernama Alkap tadi.

'What? Ternyata dia punya masalah keluarga juga...' batin Quin.

Tok...tok...

"Permisi bu"

"Eh, Quin. Mari masuk, kalian berdua duduk disana saja. Quin tolong bersihkan lukannya dan jangan lupa diperban, biar nanti ibu yang mangantarnya pulang" ucap bu Ewi.

"Iya, bu" balas Quin masuk dengan membawa kotak P3K.

Ruangan itu memang adalah ruang BK, namun ada satu ruangan lagi didalamnya khusus untuk guru BK dan ibu Ewi sekarang berada didalam. Jadi, yang sekarang berada di ruang itu hanya mereka berdua.

Mereka duduk di kursi sofa, sambil Quin membersihkan luka cowok itu.

Auhh...auu...

"Lo bisa diam gak sih?"

"Lo gila apa? Sakit tau..." bantah cowok itu.

Sikap cowok itu membuat Quin kesal, sehingga dengan senang hati Quin menyakitinya.

"Baru gini aja udah bilang sakit, pake gaya-gayaan ngerokok lagi...makanya sekolah itu yang benar bukan ngerokok" ucap Quin sengaja menekan luka cowok itu dengan kuat.

Aaa...aa...

Quin tersenyum menang, ia berhasil membalas kekesalannya pada cowok itu.

"Ngapain lo senyum-senyum?" tanya cowok itu.

Seketika senyuman Quin langsung memudar. Ia hanya diam tak mau membalas omongan cowok itu.

"Woi...lo dengar gak sih?" ucap cowok itu dengan nada bicara mulai tinggi.

Quin tidak menghiraukannya, ia pergi sambil membawa kotak P3K karena telah selesai membersihkan dan memasang perban ke luka cowok itu. Dan itu berhasil membuat cowok tersebut bertambah kesal.

○○○○○○○○

"Weii...bro"

"Gilaaa...bolos lagi, lo?"

"Gak, gue diizinin pulang lebih awal"

"Wiihhh...boleh juga lo, lo apain tuh guru, ampe diizinin gitu?"

"Tau ah...kesal gue"

"Alkap, lutut lo kenapa?"

"Ini nih, gara-gara tuh cewek sok sempurna...untung aja dia cewek, kalo cowok udah masuk UGD sekerang" timpal Alkap kesal.

"Lo diapain ama tuh cewek?"

"Udah ah...malas gue bahas-bahas dia. Gimana buat acara besok malam? Terus kabar dari beberapa club yang kita undang, ada gak?"

QuinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang