CHAPTER 7

15 0 0
                                    

🌸🌸🌸
Jujur saja Robin menyukai Sania. Si ratu cengeng.

Robin membuka ponselnya dan mencari kontak line Sania yang ia dapat dari hape Regina. Regina sebenarnya tidak tahu bahwa abangnya telah membuka hapenya.

Robin Kenan Leystan :
Hai Sania :)

Sania Ninna Gibert :
Hai kak!!!

Robin Kenan Letstan :
Senang yah di chat sama cogan

Sania Ninna Gibert :
Biasa aja kok, siapa bilang senang?

Hati Robin seakan akan berubah menjadi kecil saat melihat pesan dari Sania, Robin pun mengganti nama kontak Line nya Sania menjadi Sania si gak peka:)

Robin Kenan Leystan :
Yahhh kirain hehe yaudah gue tidur ya,san
Good Night,SanSan

Sania si gak peka :
Kk marah?

Tanpa basa basi Sania langsung menelpon Robin. Robin yang melihat Sania menelpon hanya terdiam seperti patung.
Robin memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut

"Halo San ada apa?"
"Kakak marah sama Sania?"
anjirr polos banget nih orng -batin Robin
"Gak kok San"
"Yaudah klo gini ak ga usah nelpon bikin habis pulsa aj, yaudah kak Good night, babe"
Telepon itu mati

Robin diam terpaku. Dia tak salah dengar Sania memanggilnya babe.

"Babe?" Gumam Robin

Robin langsung loncat loncat diatas kasurnya karena hal tersebut. Ia baru sebahagia ini. Dan dia langsung membaringkan badannya dikasur dan mencoba tidur.
🌸🌸🌸
Pagi telah datang Sinta bergegas membangunkan anaknya yaitu Sasa

"Sasa sayang bangun!!!" Teriak Sinta dengan suara cempreng nya, memang Sasa menuruni suara dari mamahnya

"Iya mahh ini sasa udah bangun kok" ucap Sasa ditangga

"Cepet sarapan habis itu kesekolah"

Mereka menikmati sarapan bersama tanpa papah Sasa, hari ini papah Sasa harus cepat ke kantor karena urusan mendadak jadi papah Sasa tidak bisa ikut makan bersama mereka.

Sesampainya sasa disekolah, ia berjalan melewati koridor kelasnya, ia berjalan santai sangat santai seakan akan bakal mendapatkan hari yang indah.

Tiba tiba ada seseorang laki laki yang bajunya keluaran alias tidak rapi.

"Heiii cntikk" ucap Jefri Yanda Guinda

"Ummm hai" ucap Sasa smbil memperlihatkan senyum dengan paksaan

Bagi Jefri itu tidak papa karena meskipun Sasa tersenyum terpaksa dia tetap cantik dimata Jefri.

"Kenal gue ga?"ucap Jefri sambil merangkul punda Sasa yang mungil

"Nggak"

"Yahh susah bgt sih ngmng sama lo harus nunduk makanya lo banyak banyak minum susu dong biar cepet tinggi gitu" ucap Jefri sambil memperlihatkan senyuman manisnya

"Iiih apaan sih loh, lo kira karena gue pendek gue ga bisa lawan lo" teriak Sasa yang membuat sekitarbya menutup telinga termasuk Jefri.

Sasa langsung berlari ke kelas dan mendapati sahabat sahabt nya bersama sahabat cowo nya.

"Hai gaes" ucap Sasa
Kini mata Sasa tertuju kepada Seorang sahabtnya bernama Tyo, yah, memang Sasa sangat mengagumi sosok Tyo walaupun Tyo hanya menganggap Sasa sebagai sahabat, itulah akibat friendzone.

"Gaes td kan ada ank ips nyamperin gue gitu sambil ngerangkul gue, dan secara gue rfleks menghindar karena gue ga suka dan yang bikin keselnya lagi dia bilangin gue pendek" Ucap Sasa, ia sengaja menceritakan ini kepada sahabatnya, sebenarbya ini tidak terlalu pebting karena disitu ada Tyo, ia ingin melihat ekspresi Tyo.

Ekspresi Tyo hanya datar. Dan datar

"Yahh bagus lah siapa tau dia suka sama lo"ucap Tyo

Realita tak seinda ekspetasi. Sasa mengira Tyo cemburu sekalinya tidak ekspresi Tyo hanya datar dan malah mendukung Sasa dengan cowo itu. Sungguh jahat.

Tyo dan Luthfi pergi karena Luthfi ingin Tyo menemani Luthfi bertemu pacarnya.

"Gimana perasaan lo? Sakit?" Ucap Regina sambil menatap dingin sahabatnya.

"Yahh biasalah re" ucap Sania

"Makanya Sa gue udah bilang kalo si Tyo itu cuma nganggep lo sahabt, lo ga usah baperan sama sahabt sendiri, ginikan dampaknya, ini dmpaknya friendzone, punya perasaan lebih tapu cuma dianggap sahabat" ucap Regina secara terang terangan

Sasa yang mendengar itu hanya diam, ia berpikir omongan Regina memang ada benarnya.

"Udah re gausah marag marah tuh guru udah dateng" ucap sania

Guru oun datang dan menerangi materi yang membuat satu kelas mengantuk.

Indifferent Girl & Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang