Part 3- Bekal Senja

41 5 2
                                    

"Apa yang kamu lihat dan dengar, belum tentu sesuai dengan kenyataannya. Jadi tolong, jangan sok tau"

"Bro, ayo ke kantin" ajak Chandra, teman dekat Langit

"Gue gak ikut" jawab Langit

Chandra mendekati Langit, matanya didekatkan dengan Langit menerka perkataan sahabatnya itu. Telapak tangannya terangkat dan membolak-balikkannya di kening Langit

"Lo sakit?"

"Maksud lo?" tanya Langit datar

"Ya gak gimana-gimana. Secara lo gak pernah nolak ke kantin, biasanya malah ngajak duluan, sekalian lo mau carper sama cewek-cewek kan" jelas Chandra

"Gue bawa bekal" potong Langit

Chandra terkejut bukan main, matanya membukat sempurna, mulutnya menganga lebar

"Lo bilang apa tadi?" tanya Chandra ingin memperjelas

"Gue-bawa-bekal. Kurang jelas?"

"Gilak! Seorang Langit yang katanya anti makanan rumah bawa bekal?"

"Berisik. Pergi lo" usirnya

Chandra menganggukkan kepalanya berkali-kali mengerti

"Oke oke, gue duluan. Lo nitip sesuatu?" tanya Chandra

"Gak" jawab Langit cepat

Chandra keluar kelas bersama beberapa teman laki-lakinya. Kelas begitu sepi dan sunyi. Dengan perlahan Langit mengeluarkan bekal dari Senja. Dibukanya bekal warna merah itu. Not bad. Tampilannya cukup menarik

Dicuilnya sedikit ayam goreng itu dan dilihatnya. Matanya tertegun

Gak matang?

Diambilnya sesuap nasi dan mencoba sayur kangkungnya.

Jitt!
Mata Langit membulat sempurna. Ditelannya sayur kangkung yang masih belum hancur sempurna

"Gilak asin banget. Garem tempat dia turah-turah paling ya?" ucap Langit meratapi bekal itu

Ludahnya ditelan, dengan cepat Langit memakan semua lauk dan sayur buatan Senja. Walaupun dengan ayam yang tidak matang dan sayur yang keasinan Langit tetap memakan bekal Senja. Ketika semuanya habis, Langit terkapar di atas meja dengan tubuh yang lemas

"Lang, tadi cewe-cewe di kantin nyariin elo" sambut Chandra yang baru datang dengan air minum di tangannya

Lekas Langit merebut air putih itu dan meminumnya hingga habis. Chandra menganga melihat tingkah Langit

"Gue belom minum sama sekali" sedih Chandra

Langit bernapas lega, lidahnya yang rasanya tadi kritis sudah mulai membaik

"Balikin minum gue!!" teriak Chandra memukul-mukul punggung Langit

"Berisik!! nanti gue bayar!" marah Langit

Chandra terdiam seperti kucing yang malang. Langit melihat wajah Chandra yang memasang wajah so cute nya. Ugh menjijikan..

"Gue traktir lo besok di kantin" jelas Langit

"Ya ampun, emang lo paling ngertiin gue" ucap Chandra ingin memeluk dan mencium Langit, namun Langit menahannya dengan wajah jijik

"Gara-gara kebanyakan makan garem mendadak gue kena darah tinggi. Lama-lama gue kena stroke" desis Langit pelan

Chandra mendengarnya terkejut, air matanya menggenang, hatinya seakan hancur. Langit menatapnya bingung dengan alis bertaut

"Kenapa lo?" tanya Langit

Kamu yang Abadi dalam SajakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang