Part 6- Kenyataan baru

23 2 0
                                    

Berhenti menunggumu adalah ketika aku tau bahwa kamu sudah memiliki yang lain

Halu yang tak pernah berakhir
Sajak yang tak pernah hilang
Nyanyian yang tak pernah berhenti
Selama kamu yang menjadi objek segalanya

"Senjaaaa!!" teriak Caca menggelegar membuat semua pasang mata menatapnya terkejut

Namun ketika mereka tau siapa yang berani-beraninya berteriak segaduh itu, mereka memalingkan pandangannya maklum

"Sen, dengerin gue!!" ganggu Senja yang sibuk menguntai puisi

Senja menutup bukunya, ditatapnya kedua bola mata Caca yang memancarkan keinginan segera memberitahu hal yang penting

"Apa?" tanya Senja malas

"La-... Langitt!!" gugup Caca

"Ada apa dengan manusia gak berakal itu?"

"Langit udah punya pacar!! Ceweknya namanya Cintya itu!! Cewek gaje yang ngejer-ngejer Langit dari dulu!" ucap Caca

Senja membeku sejenak. Otaknya mencerna perlahan kabar dari sahabatnya itu. Pipinya memangku dagu dengan nyamannya

"Sen!! Denger gak si lo?!" tanya Caca tepat ditelinga Senja

Senja menutup telinga secepat kilat. Matanya membulat sempurna menatap Caca yang berdiri disampingnya

"Berisik sih Ca! Ngomong tu pelan aja bisa gak?" kesal Senja

Caca menarik napasnya dalam-dalam. Ditariknya kursi disamping Senja hingga menimbulkan suara decitan yang nyaring. Kedua tangannya ditaruh diatas meja, ditatapnya Senja yang masih sibuk menulis sajak. Menanti-nanti sahabatnya itu bicara.

"Kamu nungguin apa?" tanya Senja

Caca terdiam. Akhirnya datang gilirannya untuk bicara

"Lo sama Langit sebenernya ada apa?"

"Maksudnya?" tanya Senja

"Lo sama dia kenapa? kenapa tiba-tiba Langit punya pacar. Bukannya lo bilang tadi malem dia habis ke rumah lo?" ulang Caca

"Bukannya Langit emang sering gonta-ganti cewek ya? Kok kamu kaget gitu?"

"Ya kaget dong Sen!! Ini pacaran!! Selama ini Langit cuman main-main aja, tanpa diberi status yang jelas. Lo sama dia kenapa tadi malem?" tanya Caca lagi

Senja membisu. Bibirnya sepertinya terlalu kelu menceritakan kejadian semalam. Pikirannya juga tidak mampu berpikir dengan baik apa maksud Langit melakukan ini semua.

"Udah lah Ca. Biarin aja. Itu kan keputusan Langit. Mau dia pacaran sama siapa juga kan gak ada hubungannya sama saya" jelas Senja

"Gak ada hubungannya apa? Lo sendiri yang dengan yakin bilang kalok lo itu calon istrinya Langit!! Kenapa lo tiba-tiba apatis gini?"

Senja kembali terdiam. Caca memang paling pintar membuat jantungnya berhenti berdesir setiap kali membahas Langit

"Ca, udahlah. Capek saya denger nama Langit terus. Mending kamu temenin saya ke perpustakaan aja. Ada buku bagus disana. Kemaren juga saya liat ada novel-novel baru" ajak Senja

"Pinter banget lo ngalihin pembicaraan. Yaudah yok!"

Senja tersenyum lebar dan kakinya menjelajahi lorong sekolah menuju sebuah ruangan dengan tumpukan buku dimana-mana. Perpustakaan.

Mata Senja berbinar menatap tumpukan buku. Rasanya tangan-tanganya gatal ingin memeluk semua buku-buku itu.

"Gak usah lebay" ceplos Caca

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu yang Abadi dalam SajakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang