1. Awal Hari

79 14 15
                                    

Hi! Namaku Michiko Keiko, sekarang aku telah menjadi gadis remaja yang kini berusia 15 tahun, oh yaa panggil saja Kai. Sekarang ku sudah masuk SMA dan menjalani kehidupan sehari harinya bersama teman-teman yang lain. Namun, terkadang aku terkenal sebagai gadis pendiam dan tidak suka keramaian.

Diamku bukan dari keturunan keluargaku sendiri . Namun, karena aku memiliki masa lalu yang mengecewakan yang membuatku menjadi sosok yang dingin. Tapi yang pasti penyebabnya ialah aku pernah dikecewakan oleh sahabatku sendiri bagaimana aku tidak kecewa melihat diri ini dipermalukan didepan umum oleh dirinya. Bahkan bully-an selalu menjadi rantai yang sekarang cengkraman masih terasa sakit meski itu semua telah berlalu.

                               🌅🌅

Hari ini terlihat mendung, meski sudah pagi hari sang surya masih tidak menampakkan dirinya. Tapi aku sudah datang lebih awal kesekolah. Di gerbang sekolah belum ada OSIS yang melakukan sapa pagi dan juga hanya beberapa siswa yang sudah datang. Aku tidak memperdulikannya dan masuk ke kelasnya dengan menggunakan jaket tebal.

"Oh ternyata Kai. Selamat Pagi!" Sambut Rai tersenyum ramah.

"Pagi!" Sahutku sambil melepaskan jaket lalu menyimpan tas. Daripada bosan aku mengeluarkan novel favorit dan membacanya dibangku ku sendiri meski cahaya dikelas redup. Tapi aku lebih memilih membaca novel ini didalam kelas daripada diluar, karena aku tidak suka dipanggil kutu buku.

"Kai! PR mu sudah selesai?" Tanya Rai.

Ku hanya membalasnya dengan anggukan tanpa meliriknya.

Sekitar 30 menit hanya ada 12 orang yang bertambah, jumlah yang sedikit. Mungkin udara yang dingin sulit membangunkan seseorang dari peristirahatnya.

Ketika bel masuk berbunyi sontak para siswa yang berlalu lalang masuk ke kelasnya masing-masing dan tidak lama guru-guru yang mengajar mulai memasuki kelasnya sesuai jadwal. Berbeda dengan kelasku, kelas 10-E. Tidak ada guru yang masuk dijawabnya alias jamkos dan  tentu saja murid dikelas itu menjadi berisik. Ada yang bermain game, menonton drakor, mengobrol dengan temannya, dan ada yang bermain bola dikelas, kondisi yang tidak disukai olehku.

Aku mulai memperhatikan keadaan disekitarnya,"menjengkelkan..." ujarku pelan dengan sedikit kekesalan.

Aku merasa tidak ada yang aku kerjakan selain memerhatikan keadaan kelas sendiri. Huh mungkin memutar sedikit musik akan menjaga fungsi pendengaranku.

"Kai!" Panggil Rai sambil menepuk pundakku.

Aku sedikit terkejut karena aku sempat terlelap karena musik yang mengalun ditelingaku dengan halus.

"Hmm ngobrol yu aku lagi males ngegame nih!" lanjut Rai.

Ku melepaskan earphoneku,"ya silahkan."

Rai menenggelamkan dirinya disebelahku karena kebetulan Kai duduk sendiri,"kamu udah punya pacar?" tanyanya. Aku hanya menggeleng dan menatap Rai penasaran.

"Emm kamu pernah pacaran ga?"tanyaku kembali. "Pernah. Tapi rasanya untuk selanjutnya ku tidak mempunyai niatan untuk begitu lagi." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

Rai diam sejenak karena ia merasa heran.

'Masa sih udah SMA belum pernah pacaran padahal dia gadis yang cantik hanya saja dia terlalu sering terdiam tanpa menunjukkan potensinya hahaha.' Batin Rai.

"Tapi kamu pernah menyukai seseorangkan atau setidaknya perasaan kagum saja?" tanya Rai yang masih penasaran.

'Pertanyaan apa ini? Bodoh mengapa ini selalu terjadi saat orang-orang bertanya padaku?Dasar sialan!'

Sunrise Sunset and Surprise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang