aku melihat anak-anak di dalam mobil omprengan sedang menyulut baju-baju yang mekar. di tugu-tugu kepala mereka, ada sepasang kepala ibu yang menodongkan tongkat seperti loper koran yang meredupkan kamerad di dalam diriku yang tidak habis dibaca di kamar telanjang.
aku ingin melihat mereka lebih lama seperti bahasa baru yang tumbuh di pusara punggungku. semata-mata di minggu pertama liburan kepalaku yang menjadi terbangun bersama orang lain yang meleleh menjadi perpustakaan kosong yang redup menanggalkan lampu-lampu kota dan pasar penuh kekasih yang ketiduran atau jutaan hewan yang hidup di selangkangan kakiku menjadi warta koran di pagi hari yang telanjang mau mandi.
ketika hendak pulang ke rumah aku melihat gang-gang basah yang dipenuhi lentera-lentera yang menggelar perayaan seperti karnaval yang murung. aku bereinkarnasi menjadi seratus kernet yang berganti-ganti menjadi kawan ketika aku hendak pulang ke rahim ibu dan menjadi lagu paling lama yang tidak mau pulang.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Laung
Поэзияla·ung [k.s] suara yang kuat (nyaring) yang diteriakkan (untuk memanggil atau menyeru) cover illustration by Kevin Lucbert nb: if you wanna repost the poems in this book, give credit or ask permission from the author.
