empat - kena pelet?

88 15 4
                                    

"Coba sesekali buka mata lo lebar-lebar! Lihat sekeliling lo! Akan ada banyak hal yang lebih indah dari pada berjuang"
-Aldevaro Raviandra Pratama

***
"Gue heran sama lo" ucap Aldo sembari menyesap kopi yang sedari tadi telah di suguhkan.

"Heran? Heran kenapa Do?" tanya Aluna kebingungan, mereka sedang berada di rumah Aluna tepatnya di ruang tamu.

"Kenapa yang lo pilih harus dia Lun?" tanya Aldo 'padahal dari dulu gue ada di sini Lun'

Aluna menghembuskan nafasnya, jujur ia lelah menjawab pertanyaan itu "Kita enggak bakal tau Do hati ini bakal berlabuh pada siapa"

"-begitupun dengan gue, gue juga enggak bisa nentuin perasaan gue ini bakal jatuh sama siapa"

"Kenapa lo enggak coba berpindah?"

"Kalau hati gue milih nya dia--seribu kali gue coba berpaling dari dia pasti enggak bakal berhasil Do"

"Kalau lo tahu perasaan enggak bisa dipaksain--kenapa lo masih berjuang dan bertahan?" skak

"Gue hanya melakukan hal yang membuat gue senang"

"Coba deh Lun, sesekali lo buka mata lo lebar-lebar! Lihat sekeliling lo! Banyak hal yang lebih indah dari berjuang"

"Kenapa Do? Kenapa semua orang melarang gue buat berjuang? Gue hanya melakukan apa yang membuat gue senang, berjuang hak semua orang bukan?" Aluna sebenarnya malas menjawab pertanyaan tersebut, ia tahu bahwa ini akan panjang.

"Semua orang enggak melarang lo buat berjuang Lun! Mereka cuma mau yang terbaik buat lo, coba deh lo pikir sekali lagi, buat apa memperjuangkan seseorang yang enggak pantas untuk diperjuangkan?" Jujur, Aldo lelah memberitahu Aluna "-berjuang memang hak semua orang, tapi kita enggak seharusnya berjuang sampai titik dimana kita tidak lagi dianggap ada"

"Kalau lo cuman mau mematahkan semangat gue--mending lo pulang aja! Gue banyak tugas" ucap Aluna langsung meninggalkan Aldo sendirian.

***
Regan menatap malas hadiah-hadiah dari adik kelasnya dan teman seangkatannya, ia malas jika ia selalu menerima hadiah tersebut.

"Wah, Regan hari ini ganteng banget deh" ujar Aaron

"Enggak usah basa-basi ambil aja!" Regan sepertinya mengerti apa yang diinginkan oleh sahabat karibnya itu.

"Iloveyoubebebregan" Regan bergidik ngeri menatap Aaron jijik

"Pesta nih!" ucap Brian dengan tiba-tiba

"Iya, biasalah setiap minggu panen" ujar Aaron yang diakhiri tawa

"Buat kalian aja semua, gue mau cabut ke kelas!" ucap Regan lantas pergi.

***
Regan menatap wanita yang sedang duduk sambil memakan bekalnya di taman sekolah, 'cantik' satu kata yang terlintas di pikirannya sekarang, namun mulai ia tepis kata tersebut sejak ia meyadari bahwa itu adalah cewe aneh yang suka mengganggu nya.

Tapi jika dilihat-lihat oleh Regan, cewe aneh itu cantik juga, bukan cantik dari make-up tapi cantik yang alami, jujur Regan kagum dengan kecantikan wajah cewe aneh tersebut, namun segera ia tepis jauh-jauh kekagumannya itu

'Sumpah! Kayanya beneran, gue kena pelet deh!'

"Kalau suka samperin! Kasihan dia berjuang sendirian"

Regan menengok ke sumber suara tersebut, lalu ia membaca bet nama yang berada di seragam pria itu 'Aldevaro Raviandra P.' ia tidak mengenal sosok tersebut, tapi ia pernah melihat pria itu bersama dengan cewe aneh "Gue enggak bakal suka" tegas Regan lantas melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Gue yakin suatu hari nanti lo bakal tarik ucapan lo tadi!" teriak Aldo dengan penuh keyakinan

'percaya diri banget' batin Regan

***
"Brian!" teriak Aluna dengan suara cemprengnya

"Apaan sih Lun?" tanya Brian dengan malas, jika Aluna memanggilnya, Brian paham bahwa itu ada sangkut pautnya dengan Regan

"Lo kan temennya Regan kan?"

"Terus?" tanya Brian sembari menautkan satu alisnya

"Sabi lah deketin gue sama Regan" pinta Aluna dengan wajah babyface nya

"Udah berapa kali gue bilang sih, Lun? Enggak bisa"

"Tolong lah Ian!" mohon Aluna

"Enggak bisa Lun! Beneran deh, sorry, ya?" ujar Brian langsung berlari menuju parkiran, takut jika ia di teriaki oleh Aluna

"BRIAN, LO BUKAN TEMEN GUE TITIK!" teriak Aluna dengan nada yang nyaring.

Aldevaro Raviandra Pratama

'Kurangin drama, banyakin karya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kurangin drama, banyakin karya'

Dari Aluna, Untuk ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang