Jam menunjukkan pukul tujuh pagi saat wanita berusia 23 tahun itu menutup pintu pagarnya.
Matanya melirik sekilas ke arah kotak surat, dan atensinya beralih sepenuhnya ke barang tersebut.
Melangkah perlahan ke arah kotak surat, wanita pemilik nama lengkap Harai Nagisa itu mengambil sebuah benda yang ada di dalamnya.
Buku? Batin Nagisa.
Tak dibungkus apapun, tak ada tulisan alamat ataupun pengirim, sehingga Nagisa celingukan mencari orang yang mungkin sudah iseng meletakkannya di sana.
Namun Nagisa memilih memasukkannya ke dalam tas, dan bergegas menuju ke halte, mengingat ia tak boleh datang terlambat ke tempat bekerja.
-memoria-
Waktu anak untuk tidur siang adalah momen untuk istirahat pagi para pengajar.
Begitu pula Nagisa, bekerja di lingkungan playground atau yang gampangnya disebut taman kanak-kanak memang lumayan menguras tenaga.
Ingat, yang namanya anak-anak itu nggak punya capek.
Nagisa memang sudah berusia 23 tahun, tapi ialah yang termuda diantara staff pengajar, yang lain kebanyakan sudah menikah.
Nagisa mah boro-boro, jangankan menikah, pacar saja tidak punya.
Untuk status jomblo, tadinya ada dua orang, Nagisa dan Tamara Nako, si staff pengajar yang satu tahun lebih muda dari Nagisa, wajahnya awet muda, kadang suka ketuker sama anak didik.
Gak kok, yang terakhir bercanda doang.
Nako memang tidak kelihatan punya kekasih, sampai akhirnya satu bulan lalu, Nagisa terkejut bukan main ketika mendapat undangan bertuliskan nama Tamara Nako dengan pasangannya.
Alhasil, Nagisa yang ditinggal untuk menjadi satu-satunya yang bergelar jomblo sendirian itu merasa terkhianati dan pundung satu minggu.
"Nagisa, Nagisa, udah sini istirahat! Segitu penginnya kamu punya anak kecil, makanya nikah!"
Tuhkan.
Alis Nagisa berkedut samar, "Aduh kak Hana, makasih loh sarannya."
Ya, begitulah Nagisa sehari-harinya. Padahal sebenarnya, Nagisa nggak jomblo-jomblo amat kok. Banyak yang mengantri untuknya, tsah.
Hanya saja, Nagisa menolak, sebab ia telah menambatkan hatinya pada seseorang sedari dulu.
Masalahnya, Nagisa mengalami lost contact dengan seseorang yang ia harapkan itu. Dan Nagisa sampai sekarang masih belum bisa melupakan tentangnya.
Lah, kok jadi mellow gini sih? Salah genre, woy! Protes Nagisa bersungut-sungut.
Nagisa teringat sesuatu, iya, buku yang tadi pagi ia temukan di kotak surat miliknya.
Nagisa buru-buru mengambil buku tersebut dan duduk di dekat lemari baca. Kalau diamati dengan seksama, buku itu lebih mirip sebuah diary.
KAMU SEDANG MEMBACA
[B] Memoria | 2Hyunjin ✔
Fanfic[ Part of The B Universe ] ❝ Engraved in the diary heart with you. ❞ ¦ Published: 04-04-19 Finished: 06-10-19 ☀ Summerlake series © favorbitea