note: Doni = Nam Dohyon, Dara = Hwang Yeji
notee: panjaaaang bgt, 1k words, banyakan narasi, awas bosan :(
—
“Kak?” Nagisa menutup buku bersampul kuningnya, lalu mendekat ke arah Jiandra yang duduk bersembunyi di rak buku bacaan.
Jiandra menoleh, “Kenapa, Gis?”
“Nggak,” Nagisa menggeleng, “Serem nih gue liat lo dieeeem aja,” kemudian wanita itu menyenggol lengan Jiandra, main-main.
Berharap yang lebih tua akan merespon, setidaknya marah atau menyenggol balik Nagisa sampai terjungkal.
Nagisa khawatir melihat Jiandra diam dan murung seperti ini, bahkan Hana sendiri sudah ngeri bukan main dan memilih untuk menjaga jarak dan membiarkan Jiandra sendiri dari pagi.
Tapi Nagisa mana tahan mendiamkan orang lain lama-lama?
Nagisa diam sebentar, teringat isi halaman buku Bara yang barusan ia baca.
Yang lebih muda kemudian membawa Kakaknya ke pelukan, “Kak, jangan ditahan. Nangis aja nggak papa, lepasin.”
Maka isakan Jiandra yang semula ditahan kini terdengar memilukan.
Wanita yang selalu terlihat ceria dan semangat sekaligus Kakak lucu yang menjengkelkan itu tengah rapuh di pelukan Nagisa saat ini.
“It's okay, Kak, i'm here. Keluarin semua sampe lega. But, let's get up again then, ya?”
—memoria—
“CAPEEEE BANGET AYO UDAHAN”
“Baru TO, sama uprak aja dah ngeluh, cuih, lemah syahwat.”
“APAANSI BUJANK SYAHWAT SEGALA BUTUH JAMU GAK???” Jeriko meraung-raung, sudah serupa dengan Bara sekarang keadaannya, strong alias stress tak tertolong.
Nagisa ikutan ketawa aja ngeliatin Bara berantem kecil sama temen yang lain.
Posisinya, Nagisa kejebak di Mekdi, bareng sama Nancy doang yang anak cewek, itupun karena Nancy nungguin Felix.
Di Mekdi rencananya mampir makan doang, eh jadi kebablasan ngebanyol karena emang perginya bareng-bareng gitu, sekalian main-main lah sebentar, soalnya uprak barusan kelar.
Hape Nagisa ada yang telelpon, langsung aja diangkat, soalnya dari Bunda Bara, “Kak, ini Doni,” alis Nagisa berkerut, “Lah, Don? Kok tumben telfon Kak Gisa pake nomer Bunda?”
“K-kak, lagi sama Kak Bara nggak? Soalnya Doni telfon berkali-kali gak terhubung,” nada anak itu bergetar, suaranya serak seperti menahan tangis, “Iya ini Kakak lagi sama Kak Bara kenapa?”
“B-bisa ngomong sama Kak Bara nggak?”
Nagisa memanggil Bara, “Bar, ini Doni telfon, hape lo gak bisa dihubungin katanya.”
Bara segera menghampiri Nagisa setelah menepuk dahinya, “Lupa belom gue hidupin lagi, masih di dalem tas nih, mana coba hape lo,” Nagisa pun memberikan hapenya yang masih tersambung dengan panggilan dari Doni.
KAMU SEDANG MEMBACA
[B] Memoria | 2Hyunjin ✔
Hayran Kurgu[ Part of The B Universe ] ❝ Engraved in the diary heart with you. ❞ ¦ Published: 04-04-19 Finished: 06-10-19 ☀ Summerlake series © favorbitea