Nara = Na Haeun, Grette = Kal Sowon
—
5 years later
“Gis,” yang dipanggil lekas menyahut, tanpa menoleh, “Morning, mau minum kopi apa teh?”
Bara mengucek matanya yang masih lengket, “Mau kamu aja, boleh?”
“Hush, kurang-kurangin, inget umur,” cibir Nagisa sambil mengacungkan pisau dapurnya.
“Heheh, no no no just kiddin, sayang,” Bara terkekeh tidak jelas, “Kopi ajalah, biar melek, jam delapan ada meeting,”
Nagisa dengan sigap menyiapkan secangkir kopi untuk Bara, dan secangkir teh untuk dirinya sendiri, lalu duduk di samping Bara, sembari menunggu sup yang ia masak mendidih.
“Loh, meeting lagi? Yaudah, hari ini terpaksa batal engga papa, kok,” Nagisa tersenyum, memaklumi Bara yang memang sibuk bukan main setelah perusahaan resmi diserahkan padanya.
Bara menggeleng, “Nggak, nggak bakal batal. Habis meeting ya langsung tancap gas lah, gak sampe jam 10 paling,” jeda untuk meminum kopinya, “Lagian setiap kali Nara ulang tahun, aku sibuk terus, kasian kan anaknya,”
Nagisa meraih tangan Bara, “Engga papa, kalo emang sibuk banget ya gak usah ditinggal kerjanya. Nara tuh anak pinter, gak rewelan, dijelasin dikit juga langsung paham, apalagi sekarang udah umur 5 tahun kan.”
Bara menarik Nagisa agar lebih dekat, “I'm so lucky to have you and Nara, such an angel.”
Ya, taulah mau ngapain.
“MOOOOM, DAAAAD, I WANNA HUG, HMPHHH ME TO ME TOOOOOO,”
Si kecil Nara Adisa, membuat Bara dan Nagisa segera menarik diri mereka menjauh.
Bara langsung, yaelah tong untuk lu anak gua. Iya dibatin doang tapi, takut digaplok Nagisa soalnya.
“Iya, dear, sini come to Mom and Dad, kamu di tengah,” titah Nagisa, lalu ketiganya berpelukan dengan posisi Nagisa dan Bara yang masih duduk bersebelahan, dan Nara nyempil di space kursi orangtuanya.
“AH, SAYURNYA DUH, BENTAR BENTAR DILEPAS DULU,” Nagisa langsung pontang-panting lari ke kompor.
Sekarang Bara paham jiwa rusuhnya Nara turun dari siapa.
—memoria—
“Say bye-bye to Opa and Omaaa,” tangan kecil Nara digoyangkan oleh Bara.
Nagisa segera menyusul sambil menenteng baju cardigan rajut hadiah dari Mamanya Nagisa untuk Nara.
Iya, sepulangnya Bara dari kantor, mereka langsung bersiap menuju ke rumah orangtua Nagisa.
Orangtua Nagisa yang meminta mereka mampir, sengaja ingin bertemu dengan si kecil Nara.
“Tuh, so cute, Oma's present for Nara, dipake ya?”
Nara mengangguk, dan pakaian lucu itupun melekat, melapisi kaos tipis milik anak kecil itu.
“Habis dari rumah Opa and Oma, ke rumah Grandpa, Bar, jangan lupa,” tegur Nagisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[B] Memoria | 2Hyunjin ✔
Fiksi Penggemar[ Part of The B Universe ] ❝ Engraved in the diary heart with you. ❞ ¦ Published: 04-04-19 Finished: 06-10-19 ☀ Summerlake series © favorbitea