Namaku

413 48 19
                                    

"Da...niel?" Jisoo mengucek matanya beberapa kali, takut-takut jika matanya buram karena air hujan.

"Eh? Jisoo?" Dan ternyata mata Jisoo masih baik-baik saja, karena laki-laki itu memang Daniel.

.....

Mimpi apa Jisoo semalam, Daniel mengajaknya mengobrol ditemani dengan satu kaleng coke dan satu botol susu pisang. Ternyata kucing yang diberi makan Jisoo tadi adalah kucing Daniel, lebih tepatnya kucing yang ditemukan Daniel tempo hari.

Lucunya, kucing itu menyatukan mereka berdua malam ini, setelah sebelumnya mempertemukan Jisoo dengan sosok Kang Daniel. Memang takdir kadang selucu ini.

Jisoo terlihat beberapa kali menggosok-gosokkan telapak tangannya. Bajunya setengah basah ditambah dengan angin malam menjadi perpaduan yang sempurna untuk membuat Jisoo menggigil kedinginan. Sampai sebuah jaket tebal hangat tersampir dipundaknya. Ia tertegun.

"Eh?"

"Pakai saja, aku kepanasan" bohong, jelas sekali suhu udara malam ini sedang tidak bersahabat dan kaos tipis yang digunakan Daniel tidak akan mampu membuat tubuhnya tetap hangat.

"Aku tidak apa-apa, kaosmu tipis nanti kamu masuk angin"

"Aku kepanasan, Jisoo"

"Terima kasih" Jisoo tersenyum tipis karena sosok Daniel yang ternyata sangat menghargai wanita.

"Jadi, kamu mau kemana malam-malam begini? Daerah ini bukan tempat aman untuk seorang perempuan berjalan sendirian dimalam hari" entah mengapa hati Jisoo menghangat mendengar perkataan Daniel, ia tidak menyangka Daniel akan mengingat namanya, bahkan terdengar sedikit mengkhawatirkannya.

"Ketempat Hanbin"

"Selarut ini?"

"Iya, aku ada urusan penting dengannya"

"Ooh begitu"

"Sepertinya aku harus pergi sekarang, aku tidak ingin pulang terlalu larut. Terima kasih jaketnya dan sampai jumpa dilain waktu, Kang Daniel"

"Apa aku boleh mengantarmu? Kau tau, lingkungan disini tidak aman untuk seorang perempuan berjalan sendirian selarut"

"Sepertinya aku akan merepotkanmu"

"Sama sekali tidak. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena sudah menjaga Ori dengan baik" Senyum Daniel terlihat begitu tulus.

"Terima kasih, Daniel"

....

Sudah lebih dari 30 menit Hanbin hanya menatap layar handphonenya dan tidak menggubris keberadaan Jisoo sama sekali. Fakta bahwa Jisoo datang kerumahnya dengan diantar oleh Daniel, benar-benar makin menghancurkan mood Hanbin.

"Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanbin...." panggil Jisoo takut-takut.

"...." sesuai dugaannya, Hanbin hanya terdiam.

"Udahan dong marahnya. Lagipula apa salahnya aku menyukai Daniel? Aku hanya sebatas menyukainya."

"Tentu saja salah"

"Kenapa?"

"Karena aku menyukaimu."

Kita • Daniel x Jisoo x HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang