Kupikir laki-laki dan perempuan bisa benar-benar hanya bersahabat.
dan aku salah...
....
Sudah hampir tiga puluh menit sunyi menyelinap diantara kami, tidak ada jawaban dariku, dan tidak ada pertanyaan dari Hanbin. Aku tidak tau harus berbuat apa, aku masih sulit untuk mempercayainya. Sungguh, aku tidak berpikir bahwa akan ada perasaan yang menyelinap dipersahabatan kami berdua. Hanbin tidak jauh berbeda dariku, ia merunduk dan beberapa kali terdengar suara helaan nafas.
"Sudah makan?" Hanbin tiba-tiba bangkit dan menatapku.
"Sud- eh belum" tidak banyak bertanya, Hanbin berjalan kearah dapurnya, memakai celemek, mengambil beberapa bahan, dan mulai membuat nasi kepal.
Aku hanya bisa memperhatikan sosoknya dari jauh. Aku masih belum bisa mengendalikan keterkejutanku untuk sekedar menawarinya bantuan.
Tidak lama kemudian, beberapa buah nasi kepal dan segelas jus jeruk tersaji didepanku.
"Makanlah dan aku akan mengantarmu pulang" aneh, sungguh.
Seolah ada tembok pembatas tebal diantara kami. Tidak ada lagi Hanbin yang usil dan penuh senyum. Aku memakan sebuah nasi kepal dalam diam. Nafsu makanku sudah hilang semenjak beberapa menit yang lalu, tapi aku tidak ingin membuat Hanbin makin marah dengan tidak memakan makanan yang telah ia buat.
"Hanbin-ah..."
"Maaf"
"Eh, kenapa minta maaf?"
"Maaf karena aku menyukaimu, bukan sebagai sahabat, tapi sebagai wanita"
"Hanbin-ah aku m-"
"Aku sudah tau jawabanmu"
"Hanbin-ah..."
"Tidak apa, aku masih ingin jadi sahabatmu. Ini sudah lebih dari cukup" Hanbin tersenyum. Senyum penuh beban dan keputusasaan, aku merasa seperti seorang wanita jahat.
"Hanbin-ah, maaf..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita • Daniel x Jisoo x Hanbin
RomancePada awalnya Aku dan Kamu. Aku dengan diriku, dan kamu dengan pasanganmu. Aku tidak mengenalmu, begitu juga dirimu. Aku dan kamu memang asing, awalnya. Tetapi, kadang takdir selucu itu. Mempersatukan aku dan kamu yang asing ini dengan sebegitu rapi...