Part 6

706 150 57
                                    


HappyReading^^

#Yerim pov.


Keesokan paginya....

Aku terbangun karena bunyi dari alarm yang telah kupasang tadi malam, mulai sekarang aku tidak mau Jungkook lebih dulu datang dan membangunkanku.

Selesai mandi, aku yang hanya mengenakan kimono mandi di kejutkan dengan kedatangan seorang namja yang masuk ke dalam kamar dengan kondisi acak-acakan.

Baru bangun tidur rupanya.

"Kukira kau belum bangun, kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu ya." ucapnya sembari menggaruk kepalanya, matanya juga masih terpejam begitu.

Jungkook berbalik dan hampir saja menabrak meja di dekat pintu. "Ah, aku sedikit pusing sekarang." gumamnya sembari melanjutkan langkahnya.

Aku terdiam mencerna serta terus memperhatikan punggung namja dihadapanku."Eum, tunggu dulu!" bergegas aku menghampirinya yang hendak keluar dari dalam apartemen ini.

Ku mengarahkan tanganku untuk mengecek suhu tubuhnya dengan punggung tanganku ini, langsung saja suhu panas kini terasa sangat menyengat.

"Kamu sedang sakit." dugaku lalu menggenggam kedua tangannya yang ternyata juga terasa begitu dingin.

Jungkook tersenyum tipis, bibir pucatnya baru aku sadari. "Eum, aku tidak apa---- uhukk...uhukk..." batuknya membuatku bergegas menariknya masuk kembali ke dalam kamarku.

Maksudku kamar Joohyun eonni, saat ini kekasihnya sedang sakit dan sepertinya aku harus segera merawat Jungkook menggantikan Joohyun eonni.

Kupaksa Jungkook untuk mulai berbaring tepat di atas ranjang lalu kuselimuti tubuhnya sebatas dada. "Hari ini kau jangan masuk kerja dulu."

Setelah itu aku pergi mengambil kompresan di dapur, karena kan Seokjin oppa terbiasa merawatku dengan cara ini. Itu sebabnya aku sekarang cukup mengetahui apa yang butuhkan oleh orang sakit.

Setelah aku meletakan handuk di atas dahinya, aku yang kini belum berpakaian segera memakai dulu pakaianku di dalam kamar mandi lalu segera pergi membeli bubur dan obat untuk Jungkook.

Andai saja aku pandai memasak seperti Seokjin oppa dan Joohyun eonni, pasti aku tidak perlu keluar apartemen untuk membeli bubur.

Tak lama kemudian aku kembali, lalu membantu Jungkook agar ia segera memakan buburnya.

Jungkook tak keras kepala seperti aku dulu saat sedang sakit.

Aku jadi merasa bersalah pada Seokjin oppa karena selalu saja merepotkannya saat aku sedang sakit karena keras kepala hingga bersikap manja padanya.

Seusai makan bubur dan minum obatnya, Jungkook mulai kuminta untuk istirahat penuh hari ini dan tidak akan aku izinkan dia masuk kerja.

"Joohyun-ah, bukankah hari ini kamu harus membuat pancake?" tanya Jungkook, ia memang sudah ku ceritakan kalau hari ini adalah penentuanku untuk tetap bekerja di restoran.

Aku mengangguk membenarkan tapi di satu sisi aku enggan untuk pergi meninggalkannya yang kini sedang sakit. "Nanti aku izin kerja saja."

Disini Jungkook hanya sendirian, aku terlalu mengkhawatirkannya dan takut sakitnya akan semakin parah.

Jungkook mulai meraih tanganku serta menggenggamnya dengan lembut. "Aku baik-baik saja, tapi kau kan harus mempertahankan pekerjaanmu? Kumohon pergilah dan kembali dengan kabar baik." pintanya dengan senyuman yang penuh harapan.

Soul Exchange (Jungri Feat Jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang