Soul Exchange (Jungri Feat Jinrene)

Part 12

HappyReading^^

#Yerim pov.

Keesokan paginya....

Aku bersiap kerja ke restoran seperti biasa, saat keluar dari kamar aku sudah mendapati Jungkook di dapur membuatkan sarapan. "Jungkook-ah, apa yang kau lakukan? Biar aku saja."

Tidak enak rasanya kalau setiap hari dia yang membuatkanku makanan, padahal aku adalah kekasihnya. Ah, maksudku aku berada di tubuh kekasihnya.

"Tidak apa-apa, aku sedang ingin memasak. Kau duduk manis saja." timpalnya meminta diriku untuk duduk, ia bahkan mengelus-elus lembut kedua pipiku yang disertai dengan senyuman manisnya.

Aku tertegun melihat Jungkook begitu menyayangiku, maksudku menyayangi kekasihnya bukan aku. "Kalau begitu, semangat ya masaknya!" supportku berhasil membuat Jungkook terkekeh.

Selama menunggu Jungkook yang memasak, aku mulai memikirkan masalahku untuk bisa membujuk Seokjin oppa agar memberikan cintanya yang tulus kepadaku sebagai adik tapi itu adalah hal yang sulit karena sekarang aku berada di tubuh Joohyun eonni.

"Sarapannya sudah siap." tegur Jungkook yang membuyarkan lamunanku tentang Seokjin oppa, aku bahkan masih ingat saat oppaku itu bicara soal perasaan anehnya pada Joohyun eonni.

Jungkook mengelus pipiku hingga aku terlonjak kaget. "Ada apa hm? Kau mempunyai masalah? Cerita kepadaku!" tanyanya membuatku menoleh, tentu saja aku tak akan berani bercerita.

"Tidak ada, aku hanya sedang memikirkan perutku yang lapar ini." candaku sembari mengelus perutku agar bisa mengalihkan perhatian Jungkook dan ternyata berhasil membuatnya tertawa karenaku.

Jungkook mengarahkan sesendok sup buatannya ke mulutku. "Buka mulutmu!" pintanya yang dengan ragu kuturuti.

"A-aku bisa makan sendiri." Aku bergegas mengambil sendok di tangan Jungkook namun secara tak sengaja malah menggenggam tangannya.

Jantungku berdegup kencang, aku langsung melepaskan tangannya dan Jungkookpun melakukan hal yang sama. Sehingga sendok itu terjatuh begitu saja.

Aku hendak mengambilnya tapi Jungkook malah kembali melakukan hal yang sama, karena sendok yang jatuh itu berada di bawah meja sehingga kami sama-sama membungkuk.

Tangan kami kembali bertautan dan aku bisa kembali merasakan degupan jantung yang luar biasa.

Segera aku memalingkan wajah karena malu tentunya, mungkin sekarang wajahku sudah bersemu merah.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Jungkook sukses membuatku gelagapan, langsung saja aku menggelengkan kepalaku.

Jungkook terkekeh lalu menunjuk ke letak jantungnya. "Kamu pasti merasa hal yang sama denganku, apa jantungmu berdegup kencang ketika bersamaku?" pertanyaan yang sangat tepat sekali.

"A-ani, kenapa juga jantungku berdegup kencang? Aku biasa saja saat didekatmu." bohongku sembari mengalihkan pandangan karena takut ketahuan bohong.

Jungkook malah mengelus rambutku dengan tindakan lembut. "Begitu ya, padahal akhir-akhir ini jantungku sering sekali berdegup kencang bila bersama denganmu." ungkapnya membuatku kini menatapnya tak percaya.