Part 5

727 156 35
                                    

#Author pov.

Keesokan paginya....

Joohyun seperti biasa terbangun lebih awal, meskipun dirinya kini tengah berada di tubuhnya Yerim tapi tetap saja ia terbiasa dengan aktivitasnya sehari-hari.

"Yerim-ah, kamu sudah bangun!" tegur Seokjin yang kini juga telah bersiap-siap untuk pergi bekerja direstoran, sementara itu Joohyun yang dibuat terkejut spontan saja memukul keras lengan namja itu karena telah mengejutkannya. 

Setelahnya mereka hendak turun ke lantai satu, akan tetapi secara kebetulan mereka melangkahkan kaki dengan kompak hingga saat menuruni tangga mereka berdua berjalan berbarengan.

Akibatnya tubuh mereka berdua kini berhimpitan.

Joohyun kembali memukul namja di sampingnya. "Badanmu besar, biar aku saja yang duluan jalan." omelnya yang hanya dituruti oleh Seokjin, karena sebagai kakak dia memang terbiasa mengalah.

Setelah Joohyun berjalan di satu tinggat lebih awal darinya, namja Kim mengalungkan lengannya di leher Joohyun sehingga membuat yeoja itu mendecak kesal.

"Berhenti bermain-main." pinta Joohyun menepis tangan jahilnya Seokjin kemudian menoleh untuk kembali memukul lengan namja itu.

Namja Kim terkekeh karena sifat baru adiknya yang sangat jutek, padahal biasanya Yerim bersikap manja kepadanya dan merengek kalau di jahili.

Joohyun berjalan menuju ke arah dapur untuk segera memasakkan sesuatu, namun kali ini Seokjin bergabung dengannya. "Biar aku saja yang memasak. Kamu duduk manis di depan meja makan saja sana!"  titahnya bernada jutek.

"Aku terlalu menyayangi adikku sampai tidak mau dia melakukan pekerjaan apapun sendirian, jadi biarkan oppa saja yang memasak ya?" pinta Seokjin sambil meraih tubuh mungil yeoja yang berada di hadapannya untuk dia angkat menjauh dari dapur.

Joohyun kini merasa kesal karena seenaknya Seokjin membopong tubuhnya. "Yakkk...turunkan aku! Aku hanya ingin memasak, masa tidak boleh?!" eluhnya lalu secara tidak sengaja menjambak rambut rapinya Kim Seokjin.

"Lihatlah, apa yang kau lakukan? Rambutku jadi acak-acakan lagi." omel Seokjin namun tak bernada memarahi, ia sepertinya memang tak akan bisa memarahi sang adik kesayangan.

Joohyun merasa bersalah karena telah merusak tatanan rambut chefnya. "Sedikit menunduk, biar aku bantu untuk merapihkannya kembali." pintanya sambil meraih kedua bahu namja itu untuk lebih merendah.

Dengan telatennya ia merapihkan rambut Seokjin layaknya ahli tata rambut profesional.

Bukannya tampak rapi, justru tatanan rambut Seokjin malah seperti orang bangun tidur. Itu lebih parah dari sebelumnya.

"Ppffftttt...hahahaha..." tawa yeoja itu menggelegar kala melihat raut wajah Seokjin yang tampak datar tanpa ekspresi dengan memberi tatapan tajamnya.

Seokjin protes tentunya, ia mulai berlari dengan kedua tangannya yang terus berusaha untuk bisa mendapatkan Joohyun yang kini berlari mengitari meja makan.

"Mau kemana kau! Kemari! Aku akan menata rambutmu juga." ucap namja itu sembari tertawa lepas, ia mengejar Joohyun hingga akhirnya berhasil mendapatkan tubuh mungil yeoja itu. 

Seokjin memeluk tubuh sang adik dari belakang dan dengan begitu mudahnya dia mengangkat tubuh adiknya lalu berputar-putar.

"AAAAA....ANDWEEEE..." teriak Joohyun karena ia merasa takut tubuhnya berputar-putar seperti melayang karena namja itu.

Namja Kim itu mulai berhenti lalu melepas tubuh mungil sang adik, Joohyun merasakan cukup pusing begitu pula Seokjin.

Tepat saat Joohyun menoleh, ia oleng dan tubuhnya condong ke arah Seokjin. Karena sama-sama merasa pusing, namja itu tidak mampu untuk menahan tubuh Joohyun yang terjatuh padanya.

Soul Exchange (Jungri Feat Jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang