part 6

14 1 1
                                    

Happy reading guys😁👍
><><><><><><♠


Aldo mengantar Salma pulang sore itu. Hari itu menjadi hari mereka dimana Salma senang duduk di kursi penumpang dan berbicara banyak dengan Aldo.

Tapi dibalik itu semua, Bara melihat Salma dan Aldo pulang dengan matanya sendiri di balik helm fullface nya. Dia hanya bisa tersenyum miring seperti yang sering ia lakukan.

Diperjalanan Salma dan Aldo berbincang dan bercerita banyak hal tanpa ada yang mengganggu mereka sama sekali. Sampai datang satu pertanyaan dari Aldo.

"ehh Sal aku mau nanya kamu deket sama Bara?"

"enggak kok kak, emang kenapa?" tanya balik Salma.

enggak apa-apa cuman nanya aja, soalnya tadi kaya romantis banget deket lapangan basket." ucap jelas Aldo mengenai kejadian tadi.

"enggak kok kak, tadi kak Bara cuman nolongin aku dari kakak kelas yang ngelabrak aku aja" ucapnya jelas.

Sampai mereka dirumah Salma yang langsung di sambut oleh ibunya yang sudah berdiri di depan pintu. Salma turun dari motor dan langsung mencium tangan ibunya yang di susul oleh Aldo.

"ini yang namanya nak Aldo ya?" tanya ibu Salma kepada Aldo.

"iya tante itu saya" jawab Aldo dengan sopan.

"Salma pernah cerita sama ibu, kalau dia suka sama kamu" ibunya tertawa.

Salma hanya bisa menahan rasa malunya di depan Aldo, dan Aldo hanya bisa terkekeh mengenai hal tersebut yang sepertinya dianggap bercanda.

"mau masuk dulu gak?" ajak ibu Salma.

"maaf tante, saya harus pulang cepat takut terlalu malam" tolak Aldo.

"yasudah kalau begitu hati-hati dijalan yaa" ucap ibu Salma yang sepertinya suka dengan sifat Aldo.

Aldo pamit kepada ibu Salma dan langsung berangkat pergi dari rumah Salma.

*****

Esok dimana hari minggu, yang dimana juga Salma selalu bangun siang jika libur.

Salma terbangun dari tidurnya menyisakan bekas pulau yang ia buat di bantalnya serta kebangunannya disambut cahaya pagi yang menyorot dari jendela yang tertutup tirai.

Belum lama ia mengucek matanya, terdengar suara notif masuk dari HP nya yang ia simpan di samping tempat tidur. Ia membuka pesan tersebut dan terlihat Bara mengajaknya untuk menonton pertandingan basket.

"hah?! Kak Bara ngajak aku nonton pertandingan basketnya?! " muka bagun tidurnya itu perlahan memunculkan muka yang amat senang.

"yeeaaaa!" teriak senang Salma dikamarnya.

"sall!! Kamu ngapain teriak teriak?!" teriak ibunya dari luar kamar.

"enggak bu!aku nguap aja kok" teriak Salma dari dalam kamarnya.

Dia langsung beranjak dari kasur mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk bersiap-bersiap karena hari ini adalah hari kedua yang spesial baginya, setelah kemarin pulang bersama Aldo.

"Maa Salma berangkat dulu yaa" pamit Salma sambil mencium tangan ibunya.

Sebelum Salma bertemu dengan Bara di halte bus dekat sekolah, dia harus berjalan kaki dahulu pergi ke tepi jalan agar ojek online yang dia pesan bisa menemukannya dengan cepat.

Salma berangkat menemui Bara menggunakan ojek online yang ia pesan. Dan ketika sampai di halte bus Bara sudah menunggu Salma dengan pakaian rapih, tidak seperti dia saat memakai seragam di sekolah.

"Sall!" sapanya dari halte bus tersebut.

Salma menghampiri Bara yang sudah menaiki motor kesayangannya tersebut.

"nihh Sal pake helmnya" Bara menyuruh.

"gak usah kak lagian deket ini kann?" tolak Salma.

"gak mau yakin?, nanti kalau kamu gak pake helm kalau jatuh bisa langsung lupa segalanya kalii, kan kamu orangnya pelupa Sal" Bara terkekeh.

Salma melirik Bara dengan tatapan sedikit kesal karena sudah menghinanya seorang pelupa, dia mengambil helm yang masih ada di tangan Bara dengan perasaan yang masih kesal.

Sampai di sebuah lapangan basket dan sudah terlihat para pemain yang akan bertanding sedang berlatih dan bersiap-siap menghadapi lawan mereka. Begitu juga Bara dia harus menyusul teman-temannya di lapangan karena sebentar lagi giliran tim Bara yang bertanding.

Sebelum Bara meninggalkan Salma begitu saja, ia menyuruh seorang wanita untuk menemani Salma hingga permainan selesai. Yaitu Dinda teman kecil Bara yang sudah kalian tau.

"heyy" sapa baik Dinda dengan nada bersemangat.

"hey kak" jawab manis pula dari Salma.

"kenalin, Dinda" Dinda mengulurkan tangannya.

"Salma" jawab cepat Salma dengan senyuman yang masih berbekas di bibirnya.

"yasudah kalian para curut tunggu disini yaa, gua mau main dulu" hina Bara kepada Salma dan Dinda.

"Dasar lo kutu gajah!" hina balik Dinda.

Mendengar kata-kata Dinda, Bara tertawa lepas mengeluarkan gigi putihnya yang tersusun rapih.

Salma yang melihat keadaan tersebut terlihat heran, orang sejutek Bara bisa juga tertawa lepas seperti itu.

"yaudah dari pada lama gua sama lo Din mending gua masuk dulu dahh!" pamit Bara sambil berlari kelapangan.

Salma dan Dinda menonton pertandingan basket tersebut di sebuah tribun, mereka memilih tribun yang tidak terlalu ramai di duduki orang, karena mereka ingin banyak bercerita tentang satu sama lain.

"ehh kak, kakak udah berapa lama kenal sama Bara?" ucapnya dengan nada penasaran.

"kakak udah deket sama Bara udah dari kecil kali Sall" ucapnya sambil membulatkan matanya.

"terus yaa si Bara itu orangnya nakal banget udah dari kecil, sampe-sampe dia pernah dikeluarin di SD nya gara-gara maling uang di bendahara, yang uangnya dia pakai buat main warnet." ujarnya seru.

"hahahaha" Salma tertawa terbahak-bahak mendengar cerita dari Dinda.

"terus kakak suka sama kak bara?" tanya Salma dengan nada yang makin penasaran.

"hmm, gimana yaa susah di jelasin sii Sal, tapi yang terpenting sekarang Bara selalu ada di samping kakak kapanpun. Ucap senang Dinda dengan senyuman manis sambil memandang Bara yang sedang bermain di lapangan.

Salma mengangguk mengerti. Dan mulai merasakan hal aneh yang sulit diucapkan ketika mendengar kata terakhir Dinda yang menjelaskan berapa beruntungnya dia kenal Bara.

BERSAMBUNG
jangan lupa vote dan comment yaa😁
Tunggu part selanjutnya! 😁👍



A LOVE ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang