Bayi mungil itu berhenti menangis.
Lelah.
Menangis sekencang apapun tak ada yang akan menghampirinya.
Tak ada yang akan menggendongnya.
Tak ada yang akan memberikan sebuah pelukan hangat.
Tangan mungil itu terulur ke depan. Berharap menemukan sosok yang seharusnya mendekapnya saat ini. Tetapi yang dirinya dapat hanya kekosongan.
Hampa.
Tangan mungil itu kembali ke tempat semula. Meremat kecil selimut tipis yang membalut tubuh mungilnya. Berusaha mencari kehangatan. Mengusir rasa dingin yang semakin menusuk.