"Hanya Felix?"
Felix mengangguk. "Memangnya kenapa?"
"Kau tidak punya marga?"
Felix memandang bingung. "Marga?"
Sosok dewasa itu tersenyum. Seolah mengerti dengan situasi saat ini.
"Felix dimana orang tuamu?"
Tiba-tiba pikiran Felix tertuju pada malam itu. Perlahan liquid bening menetes di pipi tirusnya.
"Mereka membuangku"